Batubara, Wartapembaruan.co.id - Seperti kalimat yang pernah diutarakan The Founding Fathers Indonesia, Ir Soekarno 'Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang'. Kalimat ini menjadi pijakan teoritis bagi kita untuk bercita-cita, namun haruslah dibarengi Ikhtiar dan usaha.Soal cita-cita dan harapan, tiap kita punya hak yang sama, apa yang kita pikirkan adalah kebebasan karena itu bukanlah sebuah tindak pidana. Ada kebebasan kita berfikir menjadi gagasan dalam bertindak, begitu juga dalam mengharapkan sosok pemimpin.
Seperti Akbar Tanjung mantan ketua MPR RI yang juga pernah berkader di organisasi mahasiswa tertua di republik ini yakni Himpunan Mahasiswa Islam atau akrap disapa HMI. Tokoh ini pernah berkata yang menjadi harapannya, atau jika boleh menjadi harapan sebahagian masyarakat Indonesia 'Suatu Saat Indonesia Dipimpin Oleh Kader HMI'.
"Saya bermimpi, suatu hari, one day, orang nomor satu di Indonesia ini, yaitu presiden, juga bisa diisi oleh orang yang dibesarkan oleh organisasi HMI," kata Akbar di acara buka bersama dan salat tarawih Majelis Nasional Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dilansir dari news.detik.com Kamis,16 Mei 2019.
Mengingat kata Ayahanda Akbar ini juga mengingatkan pada sebuah kalimat yang pernah di utarakan oleh Jendral Sudirman, HMI adalah Harapan Masyarakat Indonesia.
Perkataan kanda Akbar adalah sebuah kebolehan yang perlu diuji, kenapa? saat ini kader HMI juga telah tersebar di seantero Nusantara, di umurnya yang sudah 75 Tahun, 2 tahun lebih muda dari kemerdekaan bangsa Indonesia, tentu sudah banyak kader HMI yang menjadi pemimpin, seperti Ridwan Kamil gubernur Jawa barat, Anies Baswedan yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta, Mahfud MD Menkopolhukam, Bahlil Menteri Investasi dan ada ketua MPR RI sekarang Bambang Soesatyo merupakan kader HMI, ada juga pakar hukum tatanegara Prof Yusril merupakan kader HMI dan masih banyak sosok lainnya yang merupakan kader HMI yang telah menjadi pemimpin di republik ini, dan masih banyak lagi. Tentu juga ada nama Alm Munir Sa'id Thalib tokoh HAM yang dikenal sebagai Pendiri KontraS, beliau juga merupakan pernah dikader dan instruktur di Himpunan mahasiswa Islam.
Berpijak dari nama dan berbagai sosok itu, tentu yang dikatakan oleh ayahanda Akbar Tandjung sedikit demi sedikit telah menjadi bukti, bahwa ada pembuktian yang sah adanya kemampuan kader HMI memimpin republik ini.
Harapan Akbar Tanjung kini mendekati pembuktian, lihatlah saat partai Nasdem yang siap menyapreskan Anies Baswedan dan tentu masih ada lagi tokoh lainnya yang masuk dalam bursa politik 2024 yang merupakan anak biologis dari HMI.
Berkaca dari tokoh nasional itu, tentu tak juga ketinggalan banyak tokoh di daerah yang menjadi aktivis hukum, aktivis buruh, bahkan pejabat yang memang berlatarbelakang Himpunan Mahasiswa Islam, salah satunya di Kabupaten Batubara.
Tanpa menafikan adanya tokoh lain di daerah pesisir ini, tentu banyak juga tokoh yang terlahir dan pernah terkader di HMI. Sebagai bahan kajian sejarah dalam memperjuangkan mekarnya kabupaten Batubara dari Asahan tentu tak lepas dari perjuangan Gemkara. Namun dalam perjuangan Gemkara ini ada juga beberapa diantaranya juga ada kader HMI yang pernah terlibat dan membantu perjuangan Gemkara.
Begitu juga setelah Batubara mekar dan Ok Arya Zulkarnain menjadi Bupati, bahwa banyak tokoh HMI bermunculan dalam menstabilkan iklim demokrasi didaerah, yang turut serta menjaga keseimbangan publik, dan memainkan peran sebagai infrastruktur politik.
Seperti halnya dulu ada aktivis yang aktif bernama Tuah Aulia Fuadi yang merupakan kader HMI dengan organisasi nya Pema Batubara (Perhimpunan Mahasiswa Batubara), dan tak lupa ada Ahmad Fatih Sultan tokoh yang pernah membuat heboh daerah dengan gerakan demonstrasinya di depan kantor bupati Batubara ditahun 2018, dan beliau merupakan kader HMI. Singkat cerita, jika dijelaskan satu-persatu taklah mungkin muat dijelaskan lewat tulisan ini, pastinya banyak kader HMI diBatubara yang aktif, eksis dan kritis terhadap isu daerah sesuai dengan masanya.
Disamping itu, ada juga anak Batubara yang menjadi pejabat dan memang merupakan Kader HMI, ada nama Elfi Haris Kepala Bea Dan Cukai Kuala Namu, ada juga alumni HMI yang sekarang menjadi orang penting di kantor OPD nya masing-masing.
Pastinya siklus juga akan berubah dan setiap masa ada orangnya setiap orang ada masanya. Sekarang ini juga banyak kader HMI yang menjadi penyeimbang suhu pemerintahan di daerah ini. Ada ketua PB Imabara bernama Nazli Aulia merupakan kader HMI, ada pula Ketua IPMBB sekarang bernama Darmawan juga merupakan kader HMI, di hujung Sei Balai ada Bro Doni dengan Aspara nya merupakan kader HMI, dan tak lupa ada penulis yang merupakan kader HMI.
Artinya dengan membaca gerakan, peluang dan aktivitas sosial yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh kader HMI didaerah ini telah menjadi modal utama bahwa suatu saat kader Himpunan Mahasiswa Islam juga bisa memimpin daerah ini.
Jika nanti, kader yang pernah berHMI menjadi tokoh, dan berpeluang memimpin daerah ini, tentu ghiroh perjuangannya memimpin bakal disesuaikan dengan konsep nilai nilai dasar perjuangan dan merujuk perwujudan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT seperti yang pernah diajarkan dalam mission HMI .
Seperti halnnya Ayahanda Akbar bercita HMI akan memimpin Indonesia, namun penulis juga bisa berandai suatu saat kader HMI juga bisa memimpin Batubara.
Perandaian ini bukanlah masalah, dan sah sah-sah saja karena ini merupakan kebebasan berekspresi, namun dilihat dari track record para kader dan alumni HMI di Batubara spertinya harapan ini bukan hanya menjadi cita, namun akan menjadi nyata bahwa kelak kader HMI menjadi harapan masyarakat Batubara.
Penulis : Bung Arwan
Ketua Pemda Batubara
