LEBAK, Wartapembaruan.co.id -- Bicara tentang peran pemuda yang memiliki sumber daya manusia (SDM) dapat berperan sebagai sentral pergerakan pembangunan untuk kepentingan pemerataan pembangunan Lebak rasanya jauh dari kenyataan ibarat panggang jauh dari api, mengingat kesempatan berkarya masih di kungkungi oleh kelompok tertentu yang menjadi pelaku dari periode ke periode dan selalu demikian selanjutnya.
Seperti pelaku pengawas pemilu di tingkat kabupaten dan kecamatan di Lebak setiap periode tidak lepas dari orang orang notabene pemuda itu-itu juga, sementara pemuda lainnya tersingkirkan di tingkat seleksi, padahal SDM pemuda yang tidak lolos itu memiliki SDM yang tidak kalah mumpuni oleh yang lolos. Seleksi hanya sebuah kambing hitam dalam rekrutmen komisioner Pengawascam ciptaan komisioner Bawaslu Lebak.
" Lihat saja setiap periode pengawasan terhadap pelaksanaan pemilu tidak lepas dari orang orang itu atau dari barisan mereka, sepertinya tidak ada lagi ruang untuk pemuda lain menjadi komisioner Panwascam dan Bawaslu dan kabupaten Lebak", Kata eli Sahroni tokoh muda Lebak dalam rilis yang diterima media ini di Rangkasbitung.
Menurut Eli Sahroni, untuk kepentingan masyarakat Lebak ini merupakan tugas bersama untuk memperbaiki pola - pola rekrutmen dalam segala hal yang berkaitan dengan penempatan pemuda pemudi yang notabene masyarakat Lebak harus secepatnya dilakukan perbaikan agar keadilan dapat di rasakan oleh masyarakat secara umum.
" Tugas kita bersama untuk memperbaiki pola penempatan pemberdayaan pemuda pemudi dalam segala hal, kita lakukan langkah apapun dalam koridor hukum untuk tujuan yang baik", kata Eli Sahroni yang juga selaku Presidium Masyarakat Lebak Untuk Keadilan.
Supriyanto
Wartapembaruan
Supriyanto
Wartapembaruan