Jakarta, Wartapembaruan.co.id– Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejak awal Kepresidenan G20 Indonesia pada Desember 2021, situasi ekonomi global semakin menantang sebagai dampak dari pandemi Covid-1, sehingga semangat untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat menjadi lebih relevan dari sebelumnya.
Pada acara Asia House Business Roundtable yang di selenggarakan di Washington D.C Amerika Serikat, pada Selasa (11/10) Menkeu menyampaikan bahwa sangat diperlukan kepemimpinan yang kuat dan tindakan kolektif yang cepat untuk melindungi sekaligus membawa dunia kembali ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Pada kesempatan itu juga, menkeu menyuarakan spirit Presidensi G20 Indonesia sebagai respons atas pertanyaan dari Chief Executive Asia House Michael Lawrence selaku moderator pada acara tersebut mengenai kondisi perekonomian Indonessia dalam menghadapi badai finansial dan situasi multikrisis saat ini.
Semangat bersama bertema “Recover Together, Recover Stronger” pada Kepresidenan G20 Indonesia dipilih karena dunia saat ini sedang membutuhkan upaya bersama dan aksi nyata dengan semangat multilateralisme, kerjasama, dan kolaborasi untuk solusi pemulihan yang aman dan berkelanjutan melalui forum G20.
Dalam hal ini, Indonesia melalui Kementerian Keuangan berkomitmen untuk memberikan dukungan dengan mengoptimalkan berbagai instrumen anggaran dan kebijakan fiskal sebagai shock absorber dari guncangan inflasi global untuk mendukung pemulihan ekonomi dan prioritas agenda G20 Indonesia.
Selain itu, semangat kolaborasi di sektor keuangan juga diterapkan melalui kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) di bawah Tim Pengendalian Inflasi, serta dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengembangkan perbankan berkelanjutan di Indonesia. (feb/hpy)