Bima, Wartapembaruan.co.id ~ Kasus pemanah yang cukup viral, sungguh sangat meresahkan masyarakat, kini telah terjadi di desa Talapiti, pada Minggu pagi waktu setempat ½ 2 pagi kemarin, pada hari minggu (04/09/2022).Terkait kasus pemanah, tempat kejadian perkara TKP di desa Talapiti, yang memakan korban, warga asal Desa Rite keli Kampo rade, atas nama ( Hata ) dengan sapaan akrabnya ua atau sangari, umur sekitar 55 tahun.
Menurut keterangan korban saat diwawancarai wartawan, mengatakan, sebelum kejadian yang menimpa dirinya sempat duduk bersama ketua pemuda tala.
Dikutip pernyataan nya, menanyakan kepada ketua Pemuda apakah kami bisa pulang dan aman nggak, ketua pemuda pun menjawab, ( Aman ).
"Belum beberapa meter, kami langsung diserang yang digunakan batu, panah dan tombak, mirisnya ketua pemuda langsung hilang tanpa jejak di tempat kejadian perkara (TKP)," Jelas korban.
Salah satu anak kandung korban, mengatakan setelah kejadian dan dilaporkan ke kantor kepolisian Polsek Ambalawi, pada hal korban sudah mengatakan siapa saja yang menyerangnya dan juga korba sudah menyerahkan BB berupa Anak panah dan tombak milik yang menyerangnya ke penyidik Polsek Ambalawi.
"Pihak Polsek tidak memaknai dengan jelas bukti-bukti permulaan, saya Akui prosesnya memang memiliki prosedur dan tahapan," Ungkap nya.
Namun perlu di Antisipasi Akan memakan korban dan konflik yang Berkepanjangan jika Lama di Atensi.
"Tadi si pelaku mau di jemput oleh Polsek tapi di kerumunan oleh warga Tala, mereka bertahan agar pelaku tidak di bawah, Ahirnya mobil Polsek langsung balik arah," paparnya.
Tokoh masyarakat desa Rite, menyampaikan bahwa kejadian ini, jangan membiarkan yang begitu lama, hal seperti begini membuat warga akan tidak lagi mempercayai kepolisian.
"Seharusnya pihak kepolisian Mapolres Bima Kota, mengambil langkah cepat dan tegas, tentang bagaimana caranya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai ada intervensi pihak luar," tegasnya.
Bukan saja persoalan pemanah yang di bicarakan dan beredar, sedangkan 4 unit motor dibakar oleh masyarakat Talapiti, masih saja didiamkan, tidak mungkin hanya satu orang pelaku nya.
"Apabila pihak polres Bima tidak mampu menangani kasus pemanah, maka. Semoga bapak Kapolda NTB Djokopoerwanto bisa mengambil alih kasus tersebut secepat mungkin, patut dikhawatirkan akan ada korban jiwa dikemudian hari, kami pihak keluarga sangat menghargai tugasnya kepolisian, kini sudah 6 hari, belum ada titik terang" Pungkasnya.
Adapun tanggapan dari pihak Kapolsek Ambalawi, satu orang yang di amankan, bukan sebagai tersangka, namun ironisnya cuman dimintai keterangan, barang bukti (BB), Busur panah, tombak dan 4 unit motor yang di bakar oleh warga Talapiti, adan di Polsek Ambalawi.
Pada hari Jum'at, (09/09/2022) wartawan ingin mengklarifikasi Terkait kejadian di desa Talapiti, apa motif yang sebenarnya, sampai ada perkelahian akhirnya menggunakan panah dan tombak serta batu, sampai ada memakan korban, dan apakah.
Beberapa kali dilakukan menghubungi lewat via seluler dan WhatsApp pribadi kepada kepala desa talapiti, namun demikian kades pun tidak menanggapi pertanyaan, entah kenapa Wallahu alam.