Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose didampingi Pejabat Tinggi Pratama dan Pejabat Tinggi Madya menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI terkait pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAL) serta pembahasan usulan program yang akan didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023 di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, pada Rabu (7/9).Untuk Tahun 2023, BNN RI mengajukan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 1.837.656.988.000,-. Terdapat peningkatan anggaran sebesar Rp 36,5 miliar atau naik 2,02% dibandingkan anggaran Tahun 2022.
Kepala BNN RI dalam paparannya, menyampaikan anggaran untuk pelaksanaan output proyek prioritas nasional, yang meliputi kegiatan penguatan ketahanan keluarga dan individu khususnya remaja, penanganan kawasan rawan narkoba, pelaksanaan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dalam rangka peningkatan aksesibilitas layanan rehabilitasi, pelaksanaan pemusnahan lahan tanaman ganja, operasionalisasi pos interdiksi dan pelaksanaan penyidikan berbasis elektronik terkait tindak pidana narkotika.
Selain itu, Kepala BNN RI juga memaparkan anggaran untuk kegiatan strategis, antara lain di bidang pencegahan, bidang pemberdayaan masyarakat, bidang rehabilitasi, bidang pemberantasan, bidang hukum dan kerja sama, pusat laboratorium narkotika, pusat penelitian data dan informasi, serta pusat pengembangan sumber daya manusia.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa, S.H., M.H., menanyakan secara terperinci alokasi anggaran yang dibutuhkan oleh BNN supaya dapat mengalokasikan anggaran yang sesuai kebutuhan dan memerlukan perhatian khusus.
Senada dengan Supriansa, Eva Yuliana, M.Si., selaku anggota Komisi III DPRI RI dari Fraksi Nasdem mengapresiasi paparan yang disampaikan Kepala BNN RI sangat mudah dipahami, tetapi rincian anggaran yang dibutuhkan dan untuk apa saja belum kami terima.
"Intinya kami setuju berapapun anggaran yang diperlukan oleh BNN, asalkan penggunaannya demi menyelamatkan generasi muda Indonesia akan kami dukung", kata Eva Yuliana.
Selanjutnya, Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H., juga akan mensupport BNN meskipun anggaran yang diajukan terasa sangat kecil apalagi BNN juga fokus pada tagline war on drugs.
“Guna menurunkan angka penyalahgunaan narkoba, Arteria menyarankan pada petugas BNN untuk menembak mati para bandar narkoba”, tambahnya.
Kemudian, untuk kunjungan Kepala BNN ke lokasi konversi lahan ganja menjadi lahan produktif serta kunjungan ke daerah rawan narkoba supaya mengundang anggota Komisi III DPR RI.
Arteria juga menyarankan untuk memprioritaskan program rehabilitasi dengan menambah balai/loka rehabilitasi serta melakukan kerja sama dengan pihak rumah sakit maupun swasta.
Senada dengan Arteria, anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil, M.Si., menghimbau kepada Kepala BNN RI pada setiap kunjungan ke daerah untuk berkolaborasi serta bersinergi dengan mengundang para anggota DPR RI yang berasal dari wilayah tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BNN RI siap melaksanakan program kerja BNN dan arahan dari pimpinan maupun anggota Komisi III DPR RI. Hal ini sesuai dengan tagline BNN guna mewujudkan Desa Bersinar menuju Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Mengakhiri rapat kerja, Kepala BNN RI mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari pimpinan serta anggota Komisi III DPR RI yang telah menyetujui alokasi pagu anggaran BNN dan program kerja BNN Tahun 2023.
(Biro Humas dan Protokol BNN)