Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Para mahasiswa Maluku Utara (Malut), Jakarta, untuk keduakalinya melakukan aksi unjuk rasa ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Agama, di Jakarta, Denin (6/6).Para mahasiswa Malut masih menyampaikan tuntutan yang sama, yaitu KPK agar segera memanggil dan memeriksa Kapala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara Sarbin Sehe dan Direktur PT. Intin Kara, dalam kasus dugaan penerimaan suap proyek pembangunan gedung Mina tahap II Asrama Haji transit di Ternate.
Koordinator Aksi, Dikrun Ibrahim dalam orasinya menegaskan bahwa pada saat pelelangan pihak Kemenag memenangkan PT. Intim Kara. Padahal tawaran yang diajukan sangat tinggi sebesar Rp.24.977.031.000.
"PT. Intim Kara sendiri dalam tahapan penawaran harga, berada di posisi 5 dari 6 perusahaan yang mengajukan tawaran harga. Rata-rata peserta lelang berani mengajukan tawaran dikisaran Rp 21 sampai 23 miliar. Anehnya perusahaan yang mengajukan tawaran efisien malah digugurkan, contohnya tawaran dari PT. AP senilai Rp 20,8 miliar," kata Dikrun.
"Berangkat dari pelelangan yang tidak rasio tersebut maka kami meminta KPK agar memanggil dan mentersangkakan Sarbin Sehe dan Direktur PT Intim Kara dan Meminta Mentri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, agar secepatnya mencopot Kakanwil Kemenag Malut yang tak amanah dan diduga menerima suap pada saat pelelangan pembangunan gedung asrama haji tersebut," tegas Ibrahim Dikrun.
Sementara kordinator aksi Mato, falam orasinya, menyampaikan, keberhasilan KPK dalam mentersangkakan para Menteri dan pejabat pusat bukanlah sebuah prestasi bagi kami. "Sebuah prestasi bagi kami jika KPK berani memanggil dan memeriksa serta mentersangkakan para pejabat Maluku Utara yang diduga melakukan tindak pidana korupsi khususnya ditubuh Kantor Wilayah Kemenag Malut," kata Mato.
Selain itu, Mato, juga meminta pemuda dan aktivis di Maluku Utara supaya tidak tutup mata, ketika dugaan korupsi di Maluku Utara terus terjadi. "Jika aktivis diam, maka oknum-oknum tertentu akan terus melakukan penyalahgunaan anggaran. Tanpa desakan aktivis, penegak hukum tidak bisa berbuat banyak," ucap Mato.
Dalam aksi tersebut Gerakan Mahasiswa Maluku Utara Jakarta, memiliki tuntutan sebagai berikut:
1. Mendesak KPK agar segera memanggil dan memeriksa Kapala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara Saudara Sarbin Sehe, atas dugaan kuat menerima suap pada saat pelelangan proyek pembangunan gedung Mina tahap II asrama haji transit di Ternate Maluku Utara.
2. Mendesak Mentri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, agar segera MENCOPOT Kapala Kantor Wilayah Kemenag Maluku Utara, Sarbin Sehe, atas tidak amanah dan diduga turut terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan tahap II gedung Mina Asrama Haji di Ternate, Maluku Utara.
3. Usut tuntas semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan tahap II gedung Mina Asrama Haji di Ternate, yang diduga ada indikasi korupsi dalam pelaksanaannya.
4. Mendesak KPK agar segera memanggil dan memeriksa Direktur PT. Intim Kara, atas dugaan kuat telah melakukan suap untuk mendapatkan lelang proyek pembangunan gedung Mina Asrama Haji di Ternate, Maluku Utara. (Azwar)