Wartapembaruan.co.id, Jakarta ~ Direktur Jenderal Bina Adminsitrasi Kewilayahan (Dirjen Bina Adwil) Kemendagri Safrizal ZA diusulkan DPR Aceh jadi salah satu calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh.
Ada tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh yang diusulkan ke Mendagri Tito Karnavian.
Calon lain yang diusulkan antara lain Sekjen DPR Indra Iskandar dan Mantan Pangdam Iskandar Muda Mayjend TNI Ahmad Marzuki.
"Kita sudah buat surat keputusan pimpinan DPRA berdasarkan usulan fraksi yang kami terima dan 21 Juni 2022, kami serahkan dan diterima Pak Tito Karnavian," kata Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, dari pandangan dan hasil musyawarah semua fraksi di DPRA, tiga nama tersebut memiliki dedikasi baik untuk Aceh maupun untuk negara.
Safaruddin berharap usulan itu bisa langsung diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.
Ia ingin Presiden tidak menunjuk PJ Gubernur Aceh selain dari tiga nama yang diusulkan.
"Jangan keluar dari tiga ini, karena memang dedikasi mereka sudah bisa kita lihat dan itu dasar kriteria yang sudah kita sampaikan kepada presiden sebelumnya," ucapnya.
Diketahui masa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah akan berakhir pada 5 Juli 2022. Setelahnya, jabatan gubernur akan diisi oleh seorang penjabat yang dipilih oleh pemerintah pusat.
Menanggapi nama Safrizal menjadi salah satu pejabat yang diusulkan oleh DPR Aceh menjadi calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Pengamat Politik yang juga dikenal sebagai wartawan senior, Aris Kuncoro, mengungkapkan bahwa usulan itu sangat tepat.
"Terlebih lagi Safrizal ini merupakan pejabat Eselon satu di kemendagri yang sering bersinggunan dengan para kepala, terutama para gubernur. Jabatannya sekarang sebagai Dirjen Bina Adwil adalah posisi yang vital dan strategis, termasuk melakukan fungsi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengawasan dan koordinasi pelaksanaan tugas gubernur sebagai wakil pemerintah," tambah Aris Kuncoro.
Tak hanya itu, kata Aris Kuncoro lagi, penamaan rupa bumi dan data wilayah, penetapan perbatasan antar daerah dan perbatasan negara, kerja sama daerah, fasilitasi perselisihan pemerintahan, trantibumlinmas, fasilitasi kecamatan, fasilitasi sengketa pertanahan, manajemen bencana dan kebakaran adalah juga menjadi ruang lingkup tugas Safrizal selaku Dirjen Bina Adwil.
"Safrizal, yang putra dari Tengku Zainal Abidin ini dilantik sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D, pada tanggal 27 Juli 2020. Jadi, putra Aceh ini, memang cukup berpengalaman dan menguasai dalam pengelolaan pemerintahan pusat dan daerah. Apalagi beliau pun pada tahun 2021 sudah berpengalaman juga jadi PJ Gubernur Kalimantan Selatan," ujar Aris Kuncoro.
Untuk diketahui, Safrizal, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), melanjutkan Pendidikan di STPDN Jatinangor, IIP Jakarta, dan program Pasca Sarjana UNPAD-IIP Program Magister Ilmu Sosial Bidang Kajian Utama (BKU) Ilmu Pemerintahan.
Putra Aceh Besar kelahiran Banda Aceh 1970 tersebut tepat pada pertengahan tahun 2019 menyelesaikan Pendidikan Doktor pada IPDN dengan prestasi yang membanggakan.
Dr. Drs. Safrizal Z.A M. Si, mengawali pengabdian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dengan jabatan sebagai Lurah Kota Lhokseumawe tahun 1995, Sekretaris Camat Kecamatan Makmur Kabupaten Aceh Utara tahun 1999.
Safrizal muda terlibat aktif dalam persiapan pemekaran Kabupaten Bireun mulai tari tahap awal hingga Bireun menjelma menjadi sebuah daerah kabupaten yang otonom. Berbekal pengalaman tersebut, Kementerian Dalam Negeri memberi amanah kepadanya untuk menjabat sebagai Kasubbag Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah dilingkungan Setda Kabuten Bireun, 2020.
Selanjutnya, mulai tahun 2005 Putra Tengku Zainal Abidin tersebut hijrah ke Jakarta tepatnya ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Mengawali debut karier sebagai Kasi Aceh dan DKI Jakarta-Subdit Otonomi Khusus Ditjen Otda Depdagri. Serangkaian Tour of Duty dilingkungan Kemendagri telah dijalaninya. Sehingga membuatnya menjadi lebih matang dan kaya akan pengalaman tentang manajemen pemerintahan. Khususnya yang berkaitan langsung dengan tata kelola pemerintahan Otonomi Khusus (OTSUS), seperti Aceh, DKI, DIY dan Papua.
Setelah diwisuda sebagai Doktor dalam bidang ilmu Pemerintahan di almamaternya (IPDN), Dr. Drs. Safrizal ZA, M. Si mengemban amanah sebagai Direktur P2B Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. Selama memangku jabatan tersebut Safrizal yang merupakan salah wakil Kemendagri dalam Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 telah berbuat banyak hal. Pikiran dan ide telah sangat banyak disumbangkannya terkait dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Memperhatikan perjalanan kariernya, jelas bahwa beliau cukup menguasai daerah Aceh. Sangat bisa dipahami jika masyarakat Aceh, menaruh harapan di pundaknya untuk membantu percepatan pembangunan Aceh. Sehingga memang sangat layak, jika beliau ditunjuk jadi Pj Gubernur Aceh," tandasnya.
Sumber: Dirjen Kemendagri.