Bandung, Wartapembaruan.co.id -- Kodam III/Siliwangi menggandeng Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran, gelar pelatihan budidaya lobster laut yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 19 Juni 2022 lalu, bertempat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) perikanan air payau dan laut wilayah selatan dan Keramba Jaring Apung (KJA) Universitas Padjadjaran Pantai Timur Pangandaran.Pelatihan budidaya lobster laut tersebut diikuti 20 peserta perwakilan dari Kodim Ciamis, Kodim Lebak, Kodim Garut, Kodim Pandeglang, Kodim Tasikmalaya, Kodim Cianjur, dan Kodim Sukabumi dengan metode pelatihan teori dan praktek.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto saat dihubungi via telepon, Rabu (22/6/2022).
Menurutnya pelatihan tersebut dilaksanakan masih dalam rangkaian HUT ke - 76 Kodam III/Slw juga sebagai tindak lanjut dari kegiatan Pameran Inovasi Kodam III/Slw beberapa waktu yang lalu, yang salah satunya diikuti oleh FPIK Unpad.
Sementara itu, untuk pemateri pelatihan adalah Dekan FPIK Unpad Dr.Yudi Nurul Ihsan, Dr. Rita Rostika, MP dan Dr. Kiki Haetami, M. Pt.
Adapun materi yang diberikan yaitu budidaya lobster laut secara umum, pengenalan umum KJA modern dan pedoman pemanfaatannya, teknik budidaya benih-benih lobster (BBL) atau pendederan, teknik budidaya lobster remaja/pembesaran, teknologi pakan dan pengendalian parasit dan penyakit serta sekilas pengenalan pemberian pakan ikan kerapu.
Selain menerima teori, peserta pelatihan juga melaksanakan praktek ke lokasi keramba jaring apung, untuk melakukan bagaimana teknik memasukkan benih, teknik pemberian pakan menggunakakan corong, dan teknik membersihkan kerangkeng. Selain itu juga menerima pengenalan penggunaan bagan ikan untuk menunjang kegiatan budidaya lobster.
Sesaat sebelum penyampaian materi, Dekan FPIK Unpad mengatakan bahwa, manajemen lobster bila dilakukan dengan serius, akan memiliki nilai ekonomi yang baik, budidaya lobster laut bisa mencapai harga 96 triliun per tahun, jauh di atas nilai ekonomi tangkapan yang hanya 80 miliar per tahun.
"Artinya kalau Lobster tidak dibudidayakan maka yang hidup sampai dewasa SR (survival rate) hanya 0,1 persen. Tetapi bila dibudidayakan bisa mencapai 60 persen" paparnya.
Kapendam menambahkan, kegiatan pelatihan budidaya lobster laut yang diikuti para Babinsa dengan wilayah teritorialnya di pesisir pantai, mendapat perhatian khusus dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Bersamaan dengan rangkaian kegiatan Sail dan Touring Sekeseler Siliwangi, saat sebelum acara penutupan, Pangdam didampingi Ketua Persit KCK Daerah MIliter III/Siliwangi Ny. Mia Kunto Arief Wibowo meninjau langsung pelaksanaan pelatihan budidaya lobster tersebut.
Sertu Koswara, Babisan Koramil 17 Cidaun Kodim 0608/Cianjur, salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan yang diikutinya sangat membantu pelaksanaan tugasnya, mengingat di wilayah binaannya sebagian besar masyarakatnya sebagai nelayan, sehingga informasi hasil pelatihan bisa langsung dipraktekan dalam memberikan pendampingan budidaya lobster, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat binaannya.
Di akhir penyampaiannya, Kapendam menjelaskan bahwa pelatihan lobster tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Pangdam III/Slw dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus merupakan implementasi dari 8 Wajib TNI, yaitu menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. (Pendam III/Slw).