Oleh: Timboel Siregar (Pengamat Ketenagakerjaan/Pengurus OPSI- KSPI)
Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Himbauan Menteri Ketenagakerjaan agar perusahaan mengijinkan para pekerja untuk bisa work from home (WFH) selama seminggu karena adanya anjuran Pak Presiden untuk pulang mudik sebelum puncak arus balik atau sesudahnya, dan alasan "isolasi diri" paska mudik untuk menghindari terjadinya penyebaran covid 19, merupakan hal yang baik yang sepatutnya dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan, tanpa harus melakukan perundingan dengan pekerja atau SP/SB terlebih dahulu.
Bila membaca himbauan Bu Menaker tersebut, menurut saya, seharusnya alasan utama usulan WFH tersebut adalah untuk meminimalisir penyebaran covid 19, yaitu upaya preventif, dan selanjutnya alasan agar tidak terjadi penumpukkan pada proses arus balik di jalan.
Jadi, himbauan ini lebih ditekankan pada upaya preventif agar penyebaran covid19 bisa diminimalisir.
Saya kira himbauan baik ini bisa disetujui berdasarkan kebijakan sepihak manajemen perusahaan saja, tanpa harus ada kesepakatan dengan pekerja atau SP/SB, karena hal ini menjadi bagian penting untuk memastikan seluruh pekerja masuk kerja normal pada posisi sehat sehingga bisa lebih produktif dan proses produksi tidak terganggu ke depannya.
Usulan ini penting untuk disetujui oleh perusahaan berdasarkan minimal dua kriteria, yaitu, pertama, memberikan kesempatan untuk WFH bagi pekerja yang benar-benar mudik, sementara yang tidak mudik bisa masuk kerja seperti biasa. Ini diperlukan agar pekerja yang mudik bisa beristirahat juga selagi WFH dari rumah, agar tetap produktif dalam bekerja nantinya.
Untuk pekerjaan yang bersifat pelayanan publik secara langsung, bagi pekerja yang tidak mudik dan sehat bisa membantu menggantikan sementara pekerja yang mudik atau yang sedang mengalami flu, batuk, dsb walaupun pekerja tersebut tidak mudik.
Kedua, diberikan kesempatan WFH untuk pekerja yang mengalami gejala batuk, flu, dsb, walaupun pekerja tersebut tidak mudik. Hal ini penting sekali untuk meminimalisir potensi penyebaran covid19. Tentunya hal ini dibutuhkan kejujuran pekerja sehingga seluruh pekerja di perusahaan bisa tetap sehat. Jangan sampai ada pekerja yang sedang demam, batuk atau flu memaksakan diri masuk kerja.
Semoga paska mudik, seluruh pekerja kita sehat selalu dan siap bekerja kembali dengan semangat meningkatkan kualitas kerjanya dan produktivitasnya. Harapan dan semangat tersebut diperlukan dalam menjaga momentum saat ini agar ekonomi kita benar-benar recovery dan target pertumbuhan ekonomi tercapai sehingga pembukaan lapangan kerja terus tercipta. (Azwar)