BOGOR, WARTAPEMBARUAN.CO.ID - Korps HMI-Wati Pengurus Besar HMI (Kohati PB HMI) periode 2021-2023 telah selesai melaksanakan rapat Pleno I yang diagendakan pada tanggal 07-10 April 2022 bertempat di New Panjang Jiwo-Bogor dengan tema “Kohati sebagai role model gerakan perempuan yang professional dan modern”.Rapat pleno I Kohati PB HMI merupakan suatu pross menjaga komitmen yang telah dibangun bersama dan menjadi suatu penguatan dalam evaluasi program kerja selama 1 semester roda kepengurusan.
Rapat pleno I Kohati PB HMI diikuti oleh fungsionaris Kohati PB HMI dan Korps HMI-Wati badan Koordinasi HMI (Kohati Badko HMI) se-Indonesia. Total Kohati Badko HMI berjumlah 20 dan yang dapat berkesempatan hadir sebanyak 13 delegasi Kohati Badko. Kohati Badko Jabodetabeka-Banten, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera bagian Selatan, Kalimantan Barat, Kalimatan Selatan-Tengah, Sulawesi Selatan-Barat, Bali-Nusra, Sulawesi Tengah, Jabmi, Riau-Kepri, Papua-papuan Barat dan Aceh.
Rapat pleno ini sangat penting dilaksanakan dan diikuti karena menjadi bentuk dari evaluasi program kerja satu semester Kohati PB HMI, evaluasi kinerja pengurus satu semester Kohati PB HMI dan merumuskan rencana startegis program kerja satu semester berikutnya.
Melalui sidang pleno III rapat pleno I Kohati PB HMI mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi startegis yang bersifat internal dan eksternal, diataranya: Kohati Development Program (KDP) sebagai program turunan Kohati Badko HMI, pilot project LKK, sekolah pimpinan, renovasi kantor Kohati, membuat juknis one gate system administasi, membuat e-database, sosialisasi PDK, transparanasi laporan keuangan (internal) dan youth preuner, menejemen isu-isu ke-Indonesia-an dan keperempuanan, audiensi dengan lembaga pemerintah dan organisasi keperempuanan, kelas advokasi, sekolah kebangsaan, sekolah nasional menejemen keuangan Kohati, turun dalam aksi nasional tentang masalah ke-Indonesia- an dan keperempuanan (kekerasan seksual, PRT, pekerja migran Indonesia, stunting), digitalisasi Kohati (eksternal).
Rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat diharapkan mampu menjadikan Kohati sebagai role model gerakan perempuan yang profesional dan modern. (Zaki)