SIJUNJUNG, WARTAPEMBARUAN.CO.ID - Malam Ramadhan 1443 H, mengabarkan akan perjalanan bulan yang penuh keberkahan seperti hujan yang menyuburkan tanaman dalam menumbuhkan kebaikan dari sebuah kemurnian hati. Kabar itu, terpancar dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sijunjung bersemainya dengan Mustasyar PCNU Kabupaten Sijunjung Buya Benny Dwifa Yuswir yang juga Bupati Kabupaten Sijunjung pada Kamis April 2022 di Rumah Dinas Bupati Sijunjung.Agenda silaturahim yang dihadiri langsung Ketua PCNU Kabupaten Sijunjung Buya Pebriyaldi Malin Batuah, Katib Suriah Ervenely Dt Paduko Sindo, Sekretaris Fadhlur Rahman Ahsas (Gus Lur) dan pengurus MWCNU serta Badan Otonom NU seperti GP Ansor.
Buya Pebriyaldi menyampaikan, sejatinya PCNU Sijunjung kali ini sowan kepada Mustasyar PCNU Kabupaten Sijunjung yang juga diamanahi menjadi Kepala Daerah atau Bupati Kabupaten Sijunjung. Seyogjayalah selaku Tanfidziyah NU menghadap dan meminta pandangan, bimbingan dan nasehat untuk menjalankan amanah besar ini. Apalagi NU adalah ormas keagamaan yang terbesar di Indonesia.
"Malam ini kami sowan ke Mustayar PCNU Kabupaten Sijunjung Buya Benny yang juga Bupati Sijunjung, bukan hanya estetika saja tapi juga etika kami kepada beliau yang menjadi pembimbing NU kedepannya" kata Buya Peberiyaldi yang mempresentasikan Ansor adalah NU masa depan dan masa depan NU, sebabnya ia pernah menjadi Ketua IPPNU Kota Padang, dan Ketua GP Ansor Kabupaten Sijunjung.
Lanjut Buya Pebriyaldi bahwa pengurus PCNU Sijunjung sembari menjalin silaturahim juga memberikan SK PCNU periode 2022-2027 kepada Mustasyar Buya Benny Dwifa Yuswir yang diterbitkan PBNU. Serta membicarakan atau mendiskusikan tentang agenda besar seperti pelantikan PCNU Kabupaten Sijunjung dan pembangunan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri yang sempat tertunda serta kolaborasi PCNU dan Pemda dalam membangun negeri.
"Selain silaturahim memperpanjang umur dan keberkahan di bulan penuh kebaikan ini, kami juga membicarakan dan mendiskusikan agenda besar seperti pelantikan PCNU, serta memprioritaskan pembanguan yang menjadi prestasi dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM-red) hal itu mendirikan atau perubahan STIT menjadi STAIN yang sempat terundur dalam melaksanakannya sembari memberikan SK PCNU Sijunjung kepada beliau" terang Buya Pebriyaldi Malin Batuah pengasuh Ponpes Bismillah Nagari Pematang Panjang
Sementara itu, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir yang juga selaku Mustasyar PCNU Sijunjung mengucapkan terima kasih atas kedatangan PCNU Kabupaten Sijunjung bersama Badan Otonom dalam silaturahim serta mendiskusikan dalam membangun Sijunjung dari semua lini termasuk keumatan.
"Saya secara pribadi berterima kasih telah dikunjungi PCNU Sijuniung apalagi dalam situasi di bulan Ramadhan bulan penuh keberkahan. Insyallah apa yang kita diskusikan dalam membangun Sijunjung dimudahkan dan dilancarkan serta terkabulkan," harapnya yang juga anak dari Buya Yuswir Arifin Dt Indo Marajo yang juga pernah menjadi Pengurus PCNU Sijunjung
Bak gayung bersambut Mustasyar PCNU Sijunjung Buya Benny Dwifa Yuswir yang juga Bupati Kabupaten Sijunjung untuk membantu memfasilitasi terselenggaranya pelantikan PCNU Kabupaten Sijunjung periode 2022-2027. Bahkan membenarkan bahwa Pemerintah Daerah Sijunjung pernah berupaya untuk bisa berdirinya STAIN, namun karena keterbatasan waktu dan lain hal pembangunan sampai hari ini tertunda kendatipun dokumentasi sudah sampai di Kementrian Agama RI.
"Insyallah kita akan membantu dan mempersiapkan terlaksananya agenda Pelantikan PCNU Sijunjung. Memang betul adanya informasi akan berdiri STAIN di Sijunjung sejak 2018 sudah kita siapkan hingga hibah tanah seluas 15 hektar dari dua titik lokasi dan segala dokumentasi sampai ke kementrian. Namun karena ada keterbatasan tertunda sampai hari ini" terangnya bersejarah
Dengan terbentuknya PCNU Sijunjung periode 2022-2027 yang energik ini, dengan bekerja bersama dalam membangun Kabupaten Sijunjung. Sejujurnya, tertompang harapan besar bisa menjadi solutif untuk kebaikan Kabupaten Sijunjung. Sesuai apa yang didawukan Ketum PBNU bahwa setiap kata yang keluar menjadi kalimat harus menjadi kerja. Setiap kerja harus terukur hasilnya. Tidak boleh hanya bekerja hanya sekadar kelihatan sibuk. Kerjaan harus jelas tujuannya dengan hasil yang jelas ukurannya
"Harapan besar kami dan sangat percaya pengurus NU Sijunjung kali ini bisa menjadi solusi dalam menjawab permasalahan yang ada dan bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam pembangunan dan kemaslahatan umat. Sesuai apa yang didawuhkan ketum PBNU Gus Yahya, kerja terukur," pungkas orang nomor satu di Bumi Lansek Manih. (Zaki)