SIJUNJUNG, WARTAPEMBARUAN.CO.ID - Pesantren Ramadhan secara kilat digelar di Desa Kampung Baru Kec Kupitan Kabupaten Sijunjung pada 7-9 April 2022 yang di fokuskan di Masjid Al Hidayah. Kegiatan tersebut diikuti khusus tingkat SD sebanyak 58 orang anak sebagai pesarta dengan tema pembentukan akhlak karimah dalam menghadapi perkembangan zaman dan teknoligi.Reni Rahim sebagai pimpinan pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah ikhtiyar untuk pengabdian kepada agama di kampungnya. "Bagaimana anak-anak penerus bisa menjadi tumbuh dengan nuansa yang islami, berakhlak mulia dan tangguh mengahadapi perkembangan zaman," ujarnya, Sabtu (09/04/2022).
"Banyak perubahan yang terjadi pada ere ini baik secara teknologi maupun corak pergaulan hal ini membuat kami berfikir bagai mana anak anak ini bisa tumbuh normal dan mencapai cita citanya serta bisa berjalan dengan koredor keislaman. Ikhtiyar ini bagaimana agar anak anak bisa mencintai Masjid, bisa menambah dan lansung mengamalkan ilmu pengetahuan Islam," tambahnya.
Lanjut ia menyampaikan, hal tersebut baru bisa dilakukan dengan kilat.
"Harapan kami harusnya bisa kita lakukan sebulan penuh di bulan ramadhan namun keterbatasan kami belum bisa melaksanakan itu, kami juga komunikasikan kegiatan ini kepada guru gurunya di sekolah dan juga ikut mendampingi kegiatan pesantren tersebut," ulas Reni Rahim di dampingi 15 orang panitia lainnya.
Berbagai materi disuguhkan kepada anak anak peserta pesantren baik ilmu Ashol, furu', tahfizul Qur'an maupun fahmil Qur'an serta pendidikan keterampilan mental. Diantara pematerinya adalah ketua PCNU Sijunjung Buya Pebriyaldi, mantan ketua PBHI sumatera Barat Buya Wengki Purwanto dan lainnya.
Buya Pebriyaldi menyampaikan ketika dikonfirmasi bahwa kegiatan ini sangat memiliki nilai positif selain menjaga nilai nilai puasa juga mendekatkan anak untuk mencintai Masjid dan cendrung untuk terbiasa mengamalkan ilmu agama yang didapatkannya karena jika dilihat apa yang diajarkan di pesantren ramadhan lansung diamalkan/dipraktekan lansung.
"Kalau bisa kegiatan ini terkoneksi dengan program-program pemeritah sehingga kegiatan sekolah selama Ramadhan bisa dialihkan ke Masjid dan bisa berjalan dengan jangka lebih panjang bahkan sebulan penuh," pungkasnya. (Dori/Zaki)