KOLAKA, Wartapembaruan.co.id -- Warga Desa Wulonggere dan Pewisoa Jaya angkat bicara di hadapan media, mereka mengatakan bahwa "Oknum Kepala Desa Pewisoa Jaya (S) telah menipu kami, dan terus berjanji kepada kami, namun sampai saat ini tidak ada bukti. Selasa 08/03/2022.Beberapa warga di Desa Wulonggere yang dijumpai oleh media mengatakan bahwa "Terkait uang yang telah dipungut oleh oknum kepala Desa (S) sebesar Rp.600 ribu per orang tersebut telah kami berikan pada tahun 2018 lalu, katanya untuk pembayaran pembukaan hutan lahan yang akan kami tempati nantinya." Ucapnya.
Ditambahkannya, "Namun sampai saat ini belum ada bukti atau belum terealisasi sama sekali, entah dikemanakan uang kami itu, dan kami merasa ditipu oleh oknum kepala desa tersebut. Dan kami minta pertanggung jawabannya sebelum masa periode jabatannya selaku kepala desa habis, dan dalam waktu dekat ini kami akan laporkan ke pihak kepolisian." Terangnya.
Salah satu warga (RS) menambahkan bahwa "Kami saja warga desa wulonggere ditipu apa lagi warga desanya sendiri di desa pewisoa jaya." Ungkapnya.
Di sisi lain, salah satu Pimpinan media onlaine dan cetak, yang telah mengkonfirmasi ke Pak Desa Pewisoa Jaya Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka, tarkait dugaan pungutan ke masyarakat. Ia mengatakan bahwa "Sudah saya selesaikan di Kapolres Kolaka pak." Ucap Kepala Desa (S)
Lanjut pimpinam media onlain menjawab, "Kami tidak tau menahu tentang bapak dengan Kapolres kolaka, yang kami tanyakan hak masyarakat yang sudah cukup lama dijanjikan dan sudah berjalan lima tahun." Tuturnya.
Ditambahkannya, Kepala Desa Pewisoa Jaya (S) mengatakan bahwa "Karna tidak ada masyarakat yang datang untuk pertanyaan Masalah dananya yang sudah saya ambil itu, dengan jumlah enam ratus ribuh rupiah per kepala tersebut." Ungkapnya.
Oknum kepala desa (S) menyapaikan kepada pimpinan media, "Bahwa kami tunggu dulu pemilihan desa lagi, baru kami serakang atau kembalikan." Terangnya.
Pimpinan media mengatakan bahwa "Berarti bapak sebagai oknum kepala desa larikan masalah ini ke kepentingan pribadi, atau dikatakan ada unsur politiknya. Apa lagi oknum kepala desa mengeluarkan bahasa ke pimpinan media bahwa "Nanti setelah pemilihan desa." Terus kalo tidak terpilih bagaimana dengan hak atau uangnya masyarakat yang telah diambil itu. Ungkapnya.
Kami minta dari pihak kementrian desa segera melakukan pemeriksaan ke oknum kepala desa pewisoa jaya provinsi Sulawesi tenggara kabupaten kolaka. Dan kami juga akan laporkan hal ini kepihak kepolisian.
Rilis/01