Jakarta, www.wartapembaruan.co.id – Bendungan Leuwi Keris di Kabupate Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat, akan selesai dibangun tahun 2023 dan dipastikan akan memberikan dukungan bagi ketersediaan air baku dan ketahanan pangan nasional, khususnya di Provinsi Jawa Barat.“Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mempercepat pembangunan Bendungan Leuwi Keris di Jawa Barat, tujuannya adalah untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, selain sebagai pengendalian banjir dan penyediaan air baku untuk air bersih,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Ia menambahkan bahwa Bendungan Leuwi Keris merupakan salah satu Program Strategis Nasional Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020. Sumber air bendungan adalah dari Sungai Citanduy.
"Sungai Citanduy belum memiliki bendunga n. Apabila bendungannya sudah rampung, maka kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian di wilayah itu kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," kata Menteri Basuki.
Secara efektif Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta m3 untuk menyuplai irigasi seluas 11.216 hektare di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Konstruksi Bendungan Leuwi Keris mulai dikerjakan sejak tahun 2016 melalui lima paket pekerjaan, yaitu paket pertama berupa konstruksi tubuh bendungan utama, temporary cofferdam, dan fasilitas umum; Paket II untuk galian bangunan pelimpah (spillway); Paket III pekerjaan terowongan pengelak (tunnel divertion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy.
Kemudian Paket IV berupa pembetonan spillway, pekerjaaan electrikal dan hydromechanical, pengerasan jalan akses, dan pembangunan Jembatan Cihapitan, dan Paket V berupa pembetonan terowongan pengelak, pembetonan bangunan pengambilan (inlet dan outlet), penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang.
Menurut Menteri PUPR, Bendungan Leuwi Keris didesain memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni 81,44 juta m3 (+sendimen) dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 646 km2 dengan total biaya sekitar Rp 2,8 triliun.
“Bendungan Leuwi Keris memiliki manfaat untuk menyuplai air irigasi Daerah Irigasi Lakbok Utara di Kabupaten Ciamis seluas 6.600 hektare dan Derah Irigasi Manganti di Kabupaten Cilacap seluas 4.616 hektare,” katanya.
Selain itu, bendungan juga menyediakan air baku sebesar 845 liter/detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Bendungan juga dapat mereduksi banjir sebesar 11,7 persen dari 509,7 m3/detik menjadi 450,02 m3/detik, termasuk potensi menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW), serta menjadi destinasi pariwisata dan kawasan konservasi air tanah dan perikanan. (ys_soel)