Jawa Barat, Wartapembaruan.co.id -- Berdasarkan Instruksi Presiden RI nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional Serta Peraturan daerah provinsi jawa barat nomor 9 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga; kemudian Peraturan daerah provinsi jawa barat nomor 14 tahun 2019 tentang penyelenggaraan kesehatan dan juga peraturan daerah provinsi jawa barat nomor 3 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan anak.Dr siska Gerfianti sebagai team leader pendorong kerjasama dengan para stack holder salah satunya mendorong PT DANONE INDONESIA serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak menggelar acara Centra Vaksin Untuk anak generasi maju yang bertempat di Gedung sekoper cinta Jl. Turangga no 25 Kota Bandung sebanyak 1000 (serbu) dosis vaksin. Untuk anak sekolah dikarenakan untuk tatap muka sudah mulai gencar dilakukan dan semua berharap dengan upaya seperti ini bisa melindungi anak dan perempuan jawa barat (02/02/2022).
Vaksinasi ini di gelar untuk anak yang berusia 6-11 tahun dari hari ini tanggal 2 febuari sampai dengan tangga; 4 febuary 2022 terbuka untuk umum, antusisa anak-anak yang mengikuti vaksinasi ini disambut baik, terlihat dari jumlah peserta vaksin yang cukuo banyak. adapun vaksin yang disediakan adalah jenis vaksin sinovac dosis 1 dan 2, acara tersebut dihadiri langsung okeh ketua umum sekoper cinta Ibu Atalia Praratya Ridwan kamil, serta para kepala dinas provinsi jawa Barat diantaranya Kepala Dinas DP3AKB, Kepala Dinas DINKES, dan kepala dinas lainnya.
Tergelarna acara ini diikuti juga oleh beberapa pihak yang melibatkan system Pentahelix diantaranya adalah PT. DANONE INDONESIA, WARDAH, TOKOPEDIA, GOJEK, BJB, Rektor UNIKOM dan IWU, serta dari pihak jurnalis ataupun media, baik itu media televisi, ataupun media cetak dan Online.
Selain acara vaksinasi ada juga ranfkaian acara pelantikan PLT Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Sekoper cinta yang dilantik langsung oleh Ketua Umum Sekoper Cinta Atalia Praratya Ridwan kamil sekaligus penandatanganan MOU Bersama 11 stack holder salah satunya dari UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM).
“Walaupun Sekoper cinta ini sekolah Non Formal akan tetapi manajemennya harus diperbaiki karena saya berharap kedepannya sekopercinta ini harus lebih berkembang dimasa yang akan datang dan memberikan dampak yang signifikan oleh perempuan yang ada dijawa barat” ujar Atalia.
Sampai hari ini tercatat 32.200 lulusan sekopercinta yang tentunya harus dikelola dengan baik yang diharapkan bisa betul betul mampu mencapai target yang diharapkan selain itu Atalia pun menuturkan “dengan penandatanganan MOU untuk seluruh stack ,holder diharapkan bisa saling berpegangan tangan dan saling mendorong supaya pembelajaran sekopercinta bisa memberikan dampak yang positif termasuk juga terkait kemandirian perempuan yang ada di Jawa Barat”. Pungkasnya. (Kang Zhoen)
