Iklan

Tak Mampu Rekonsiliasi Alumni Smansa 82, Slogan "Hanya Satu" Ciptaan Junaldy Monoarfa Hanya Bualan Belaka

warta pembaruan
14 Desember 2021 | 4:42 PM WIB Last Updated 2021-12-14T09:42:07Z


Makassar. Wartapembaruan.co.id
-- Kepemimpinan Junaldy Monoarfa sebagai Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (IKA Smansa) 82 periode 2021-2023 terus menuai sorotan dan kecaman pedas dari berbagai kalangan. 

Sorotan dan kecaman tajam atas kepemimpinan Junaldy Monoarfa itu bukan hanya muncul di lingkungan alumni Smansa 82, tapi juga datang dari sejumlah alumni angkatan lainnya.

Mereka umumnya menilai Junaldy Monoarfa tidak layak menjadi seorang pemimpin dari sebuah paguyuban yang menghimpun ratusan dan bahkan seribuan alumni Smansa 82.

Sejumlah alumni Smansa 82 maupun dari angkatan lainnya yang ditemui secara terpisah mengungkapkan kepada awak media, sejak awal kepemimpinannya lahir dari sebuah konspirasi yang penuh ambisius dan diwarnai kecurangan. 

"Kepemimpinan yang lahir dari sebuah konspirasi buruk tentunya hasilnya pun tidak akan indah seperti yang diinginkan semua alumni. Buktinya, alumni Smansa 82 harus terpecah menjadi 2 kelompok," kata seorang alumni Smansa 82 yang tidak bersedia disebutkan jati dirinya.

Dua kelompok alumni itu yakni IKA Smansa 82 dan Alumni Smansa Smart 82. Keduanya saling berseberangan dan berjalan dengan kegiatan masing-masing. Tak terasa sudah sekitar 10 bulan kondisi itu berlangsung.

Kelompok IKA Smansa 82 dengan jumlah anggota terbilang minim ini dipimpin Junaldy Monoarfa dan beberapa nama besar didudukkan di deretan pembina/penasehat seperti Agus Arifin Numang, Anas Iswanto Anwar, Hoist Bachtiar, Asmin Amin dan Welham Hafied. 


Sementara komunitas Alumni Smansa Smart 82 yang lebih banyak anggotanya hanya dikoordinir oleh Mila Yunus dan menempatkan pembinanya yakni Azhary Sirajuddin bersama Asriawan Umar. Tak ada kepengurusan yang formil, tapi setiap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pasti dibentuk kepanitiaannya.

Anehnya, komentar sejumlah alumni, Junaldy Monoarfa selaku Ketua IKA Smansa 82 bersama para pembina/penasehatnya yang notabene terbilang sudah kenyang pengalaman berorganisasi justru membiarkan pertikaian di tubuh Smansa 82 terus berlarut-larut dan bahkan seakan mempertahankan kondisi ini tetap berlangsung.

"Ini karena Junaldy Monoarfa tidak mampu menyelesaikan perseteruan yang terjadi. Dan paling utama adalah ketidakmampuannya melakukan rekonsiliasi untuk memulihkan serta menyatukan kembali alumni Smansa 82," papar seorang alumni dari angkatan lebih senior.

Beberapa alumni yang bergabung di kelompok Smansa Smart 82 mengemukakan pula, slogan "Hanya Satu" yang diciptakan Junaldy Monoarfa sesungguhnya hanya bualannya belaka, karena terbukti dia tak mampu berbuat untuk benar-benar menjadikan alumni Smansa 82 hanya satu dan tidak terpecah dua.

Disisi lain, nilai mereka lagi, slogan "Hanya Satu" yang selalu didengungkan Junaldy Monoarfa bersama anggotanya, dapat bermakna provokasi yang seakan tidak mengakui keabsahan status ratusan alumni yang bergabung dalam kelompok Smansa Smart 82. 

"Apa kewenangan seorang Junaldy Monoarfa bersama antek-anteknya untuk tidak mengakui atau mau menghapus keabsahan status kami-kami ini sebagai alumni SMA Negeri 1 Angkatan 82 ? Ijazah kami semua sama kok, berlogo SMA Negeri 1 Makassar. Kepala Sekolah yang tandatangan sama juga deh, pak Suharwoto !," tukasnya.

Keterangan yang dihimpun awak media menyebutkan pula, dalam waktu dekat ini ratusan alumni Smansa Smart 82 akan melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Sulsel untuk meminta Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari selaku Ketua IKA Smansa Pusat segera membekukan kepengurusan IKA Smansa 82 dibawah pimpinan Junaldy Monoarfa dan melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) Luar Biasa IKA Smansa 82. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tak Mampu Rekonsiliasi Alumni Smansa 82, Slogan "Hanya Satu" Ciptaan Junaldy Monoarfa Hanya Bualan Belaka

Trending Now

Iklan