Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Kongres Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi Komunitas Warga Indonesia pendukung Jokowi (Seknas-Jokowi) telah berlangsung di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (27/11). Kongres pertama Seknas-Jokowi dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan bahwa Seknas-Jokowi mempunyai arti tersendiri dalam perjalanan politiknya dan memiliki kenangan yang sangat berkesan karena organisasi relawan yang pertama kali dikunjungi adalah Seknas-Jokowi.
"Saya ingat betul organisasi relawan yang pertama kali saya kunjungi adalah Seknas Jokowi," kata Presiden Jokowi dalam pembukaan Kongres Seknas Jokowi di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (27/11).
Selain Bapak Presiden Jokowi, kongres juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Seknas-Jokowi sekaligus anggota Wantimpres Sidharto Danoesoebroto, Eko Sulistyo Mantan Deputy Kantor Staf Presiden, Helmi Fauzi Mantan Duta Besar Indoensia untuk Mesir, anggota Dewan Pakar dan utusan Dewan Perwakilan Wilayah se-Indonesia serta para pengurus nasional Seknas Jokowi. Begitu pula dengan para Ketua Umum Relawan Pendukung Jokowi yang turut hadir sebagai undangan dalam kongres tersebut.
Kongres pertama Seknas-Jokowi berlangsung sangat khitmat, selain membahas situasi nasional untuk membaca peta politik Indonesia dan untuk menentukan sikap Seknas-Jokowi ke depannya, agenda yang tak kalah penting adalah agenda pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi serta pengurus harian lainnya. Diketahui Ketua Umum Seknas Jokowi Muhammad Yamin meniggal dunia pada 22 Maret 2019. Kemudian Sekjen Seknas Jokowi Dedy Mawardi menyusul pada 7 Juli 2021 karena Covid-19.
Pada akhir agenda yakni Pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Jendral Seknas Jokowi, terpilih secara aklamasi Rambun Tjajo sebagai ketua umum. Pemilihan dilakukan secara offline dan online oleh pengurus Seknas Jokowi di seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan di luar negeri. Rambun Tjahjo sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua umum Seknas Jokowi.
Dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua Umum Rambun Tjahjo yang merupakan mantan aktivis YLBHI mengatakan bahwa siap untuk meneruskan legacy perjuangan mulia yang sudah dibangun dari awal, dan menjaga marwah Seknas Jokowi sebagai sebuah pelajaran sejarah bagi generasi selanjutnya.
“Secara personal saya hanya terdorong untuk meneruskan legacy sahabat-sahabat saya yang telah berjuang dan bersusah payah berjuang dalam membangun organisasi ini sebagai sebuah legacy. Secara kolektif, apa yang telah dibangun tidak demikian saja terbuang percuma, tanpa sebuah keberlanjutan sebagai sebuah pelajaran sejarah bagi generasi selanjutnya.”
Ia juga menambahkan, sebagaimana organisasi relawan Jokowi lainnya, lahir sebagai hasil pencarian sosok pemimpin "baru" yang mewarisi para pendiri bangsa. Kami menemukan oportunity sejarah pada sosok Jokowi dalam menapaki kursi kepemimpinan nasional.
“Kausalitas kesejarahan ini tidak bisa dibiarkan atau dinafikan dalam melihat ke arah mana organisasi semacam Seknas Jokowi akan bergerak. Seknas Jokowi akan masih dalam perputaran (setidaknya untuk sementara ini) siklus politik elektoral kepresidenan. Setidaknya, fenomena politik elektoral menjadi titik masuk untuk pelibatan kekuatan masyarakat sipil secara lebih aktif dan meluas dalam perpolitikan nasional,” ujar Rambun.
Pada 2024 nanti masa jabatan Presiden Joko Widodo akan berakhir. Rambun menjelaskan, sebagai sebuah organisasi, Seknas Jokowi akan tetap setia pada garis politik yang diemban oleh pemerintahan nasional di bawah kepemimpinan Jokowi.
Seknas akan
melihat perkembangan politik ke depan, dan memperhatikan pilihan dari pemimpin politik nasional Jokowi. "Dan kami
akan bersabar dalam menentukan pilihan politik organisasi kami, sekurangnya
dalam waktu satu tahun ke depan," ia menegaskan.