Iklan

Wujudkan Inklusivitas Ketenagakerjaan, Menaker Terima Penghargaan dari USAID

warta pembaruan
06 Oktober 2021 | 10:18 PM WIB Last Updated 2021-10-06T15:18:27Z
Jakarta  Wartapembaruan.co.id - Dalam upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya terkait kesetaraan bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja, Pemerintah mmelalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang inklusif.

“Untuk itu, pemerintah menggandeng seluruh potensi yang ada, baik pengusaha, BUMN, perguruan tinggi, maupun kelompok masyarakat atau civil society organization. Termasuk kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Mitra Kunci ini,” ucap Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, saat menjadi keynote speaker Konferensi Inklusivitas, Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong Inklusivitas dan Pengembangan Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya Reformasi BLK secara virtual, Rabu (6/10/2021).

Ida Fauziyah mengatakan, untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang inflkusif di Indonesia, pihaknya terus memperkuat dan mendorong implementasi nilai-nilai inklusifitas dari hulu hingga hilir ketenagakerjaan.

Dari hulu, disebutnya, upaya yang dilakukan adalah memberikan akses seluas-luasnya bagi kelompok rentan seperti pemuda miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan skill, meningkatkan skill (up-skilling), ataupun alih keterampilan (re-skilling). “Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha,” kata Ida.

Ia menambahkan, dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK maupun LPK, serta rangka mempraktikkan nilai inklusivitas, pemerintah telah menghapus pembatasan usia maupun latar belakang pendidikan. Siapapun berhak mengakses pelatihan di BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan formal. Begitupun bagi perempuan dan penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.

“Semua langkah ini, adalah bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program prioritas kami, untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing, serta sesuai dengan kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi,” imbuhnya.

Pada sisi hilir, lanjut Ida, upaya yang dilakukan yaitu mewujudkan pasar kerja yang inklusif. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan disabilitas dalam dunia usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.

Bahkan, Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inkusif (inclusive labour market) ini sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20, di mana Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.

“Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan,” ujarnya.

Atas berbagai upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan ini, dalam konferensi secara virtual tersebut, Ida Fauziyah menerima penghargaan dari USAID yang disampaikan oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine.

Penghargaan diberikan terkait komitmen Kemnaker dan kolaborasi Kemnaker dengan USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan kewirausahaan inklusif, terutama untuk tenaga kerja perempuan dan disabilitas. (Azwar)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wujudkan Inklusivitas Ketenagakerjaan, Menaker Terima Penghargaan dari USAID

Trending Now

Iklan