Labuhanbatu, Wartapembaruan.co.id - Perkebunan kelapa sawit PTPN IV UNIT AJAMU I terletak di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Pokok kelapa sawit yang terawat Pasti menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
Tentunya cara untuk menghasilkan buah kelapa dengan anggaran pemeliharaan dengan didasari berbagai hal antara lain : Melakukan pemupukan yang tepat waktu , melakukan Parit pembuangan air yang bertujuan untuk air yang masuk kelahan perkebunan cepat keluarnya dan tidak bertahan, melakukan pencucian parit agar air tetap tidak bertahan pada lahan perkebunan, melakukan pembasmian gulma ,dan menciptakan agar kondisi lingkungan tumbuh optimal bagi tercapainya produksi maksimal tanaman yang di budidayakan. Selain melakukan tindakan pemeliharaan kelapa sawit ,Perlu melakukan penyiangan pada semua jenis gulma pengganggu, dan pengendalian hama dan penyakit serta penataan tajuk.
Perawatan sejak awal bagi tanaman belum menghasilkan atau (TBM) yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam. Demikian juga perawatan bagi tanaman menghasilkan agar bisa menghasilkan kelapa sawit produktivitas yang maksimal dengan biaya produksi yang serendah mungkin sehingga nantinya seluruh biaya perawatan serta pengelolaan akan tertutupi oleh produktivitas sampai tanaman tersebut direplanting.
”Namun sepertinya' hal tersebut tidak diindahkan manajemen Perkebunan PTPN IV Unit Ajamu I, diduga abaikan standard operasional perusahaan (SOP) tentang perawatan dan pengelolaan tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit yang terlihat afdeling I dan II, Gulma jenis benalu /parasit tumbuh rindang bersamaan dengan batang kelapa sawit.
"Amatan dilapangan, Selasa 18/10/2021.pada areal tanaman menghasilkan di afdeling I dan II , Tampak tidak sesuai dengan SOP perusahaan penanganan pembasmian Gulma jenis parasit yang tumbuh pada areal tersebut masih terlihat tumbuh subur di pokok kelapa sawit dan terlihat melambai-lambai saat diterpa angin.
Bahrowi selaku humas di PTPN IV UNIT AJAMU I , ketika di konfirmasi Menjelaskan kalau parasit ataupun benalu tersebut sudah di infus dalam jangka 2 Minggu pasti sudah mati bang Ucapnya 6 /9/2021 yang lalu.
Ketika awak media ini melakukan pengamatan tanggal 11/10/2021 benalu tersebut masih tampak tumbuh rindang ,diduga Bahrowi selaku humas tutupi bobroknya kinerja pimpinanya yang selama ini , Sucipto Prayitno Dirut utama PTPN IV agar meninjau kelapangan atas pemberitaan awak media ini ,dan awak media ini siap untuk membantu menunjukkan areal pokok sawit yang dipenuhi dengan benalu ataupun parasit dan diduga puluhan tahun pokok sawit PTPN IV terlantar ,terlihat di Adf I dan II.
'Ketika melakukan Pengamatan awak media ini ketemu dua orang warga yang sedang menggembalakan ternak sapi ,"Menuturkan Kalau tanaman sawit yang berada di Adf I dan II ,Blok 0 dan Blok G ditanami sekitar tahun 2000 namun pokok sawit ini sampai saat ini banyak tumbuh kerdil Ucapnya , dan menceritakan kalau lahan perkebunan di beberapa Adfdeling banyak yang terlantar dan tidak terawat dan bahkan kalau mengeluarkan hasil panen harus lewat jalan Masyarakat ," tutur kedua pengembala ternak yang tinggalnya berdekatan sekitaran Perkebunan, dan berharap namanya tidak disebutkan.
Dalam hal ini Dirut PTPN IV Sucipto Prayitno harusnya segera mengaudit dan melakukan pemeriksaan laporan terhadap penggunaan anggaran perawatan, yang telah dikeluarkan PTPN IV di tahun - tahun yang lalu.
“ Sucipto Prayitno Dirut PTPN IV sudah saatnya mengambil sikap tegas, untuk mengusut realisasi anggaran perawatan kebun PTPN IV UNIT AJAMU I, yang dahulunya Januar Saragih sebagai Meneger perkenun di PTPN IV UNIT AJAMU I harus bertanggung jawab dalam penggunaan biaya perawatan ,diduga anggaran perawatan perkebunan dikantongi para pimpinan PTPN IV AJAMU I, hingga tanaman kelapa sawit di perkebunan PTPN IV UNIT AJAMU I memprihatinkan,dan kondisi kebun Kelapa Sawit milik PTPN IV UNIT AJAMU I banyak terlihat dengan dedaunan menguning ,dan pokok sawit digenangi air yang terlihat di Afd I dan II tanggal 15 / 9/ 2021 yang lalu ,dan ditambah lagi pokok kelapa sawit hidup bersama dengan benalu /parasit hampir di setiap blok ditemukan.
Benalu ataupun parasit salah satu gulma perusak yang dapat menghambat pertumbuhan pokok kelapa sawit,dan juga dapat mempengaruhi hasil produksi perkebunan sawit, dan bukan hanya itu, benalu ataupun parasit dapat membunuh dan menyebabkan kematian pokok sawit yang ditumpanginya.
Sementara itu, Meneger Perkebunan PTPN IV UNIT AJAMU I, Denny Leonard Hutagalung ketika dikonfirmasi sepertinya tidak bersedia membalas pertanyaan yang dituliskan awak media ini dan tidak mengangkat teleponnya saat dihubungi padahal terdengar sedang aktif.
Tentunya cara untuk menghasilkan buah kelapa dengan anggaran pemeliharaan dengan didasari berbagai hal antara lain : Melakukan pemupukan yang tepat waktu , melakukan Parit pembuangan air yang bertujuan untuk air yang masuk kelahan perkebunan cepat keluarnya dan tidak bertahan, melakukan pencucian parit agar air tetap tidak bertahan pada lahan perkebunan, melakukan pembasmian gulma ,dan menciptakan agar kondisi lingkungan tumbuh optimal bagi tercapainya produksi maksimal tanaman yang di budidayakan. Selain melakukan tindakan pemeliharaan kelapa sawit ,Perlu melakukan penyiangan pada semua jenis gulma pengganggu, dan pengendalian hama dan penyakit serta penataan tajuk.
Perawatan sejak awal bagi tanaman belum menghasilkan atau (TBM) yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam. Demikian juga perawatan bagi tanaman menghasilkan agar bisa menghasilkan kelapa sawit produktivitas yang maksimal dengan biaya produksi yang serendah mungkin sehingga nantinya seluruh biaya perawatan serta pengelolaan akan tertutupi oleh produktivitas sampai tanaman tersebut direplanting.
”Namun sepertinya' hal tersebut tidak diindahkan manajemen Perkebunan PTPN IV Unit Ajamu I, diduga abaikan standard operasional perusahaan (SOP) tentang perawatan dan pengelolaan tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit yang terlihat afdeling I dan II, Gulma jenis benalu /parasit tumbuh rindang bersamaan dengan batang kelapa sawit.
"Amatan dilapangan, Selasa 18/10/2021.pada areal tanaman menghasilkan di afdeling I dan II , Tampak tidak sesuai dengan SOP perusahaan penanganan pembasmian Gulma jenis parasit yang tumbuh pada areal tersebut masih terlihat tumbuh subur di pokok kelapa sawit dan terlihat melambai-lambai saat diterpa angin.
Bahrowi selaku humas di PTPN IV UNIT AJAMU I , ketika di konfirmasi Menjelaskan kalau parasit ataupun benalu tersebut sudah di infus dalam jangka 2 Minggu pasti sudah mati bang Ucapnya 6 /9/2021 yang lalu.
Ketika awak media ini melakukan pengamatan tanggal 11/10/2021 benalu tersebut masih tampak tumbuh rindang ,diduga Bahrowi selaku humas tutupi bobroknya kinerja pimpinanya yang selama ini , Sucipto Prayitno Dirut utama PTPN IV agar meninjau kelapangan atas pemberitaan awak media ini ,dan awak media ini siap untuk membantu menunjukkan areal pokok sawit yang dipenuhi dengan benalu ataupun parasit dan diduga puluhan tahun pokok sawit PTPN IV terlantar ,terlihat di Adf I dan II.
'Ketika melakukan Pengamatan awak media ini ketemu dua orang warga yang sedang menggembalakan ternak sapi ,"Menuturkan Kalau tanaman sawit yang berada di Adf I dan II ,Blok 0 dan Blok G ditanami sekitar tahun 2000 namun pokok sawit ini sampai saat ini banyak tumbuh kerdil Ucapnya , dan menceritakan kalau lahan perkebunan di beberapa Adfdeling banyak yang terlantar dan tidak terawat dan bahkan kalau mengeluarkan hasil panen harus lewat jalan Masyarakat ," tutur kedua pengembala ternak yang tinggalnya berdekatan sekitaran Perkebunan, dan berharap namanya tidak disebutkan.
Dalam hal ini Dirut PTPN IV Sucipto Prayitno harusnya segera mengaudit dan melakukan pemeriksaan laporan terhadap penggunaan anggaran perawatan, yang telah dikeluarkan PTPN IV di tahun - tahun yang lalu.
“ Sucipto Prayitno Dirut PTPN IV sudah saatnya mengambil sikap tegas, untuk mengusut realisasi anggaran perawatan kebun PTPN IV UNIT AJAMU I, yang dahulunya Januar Saragih sebagai Meneger perkenun di PTPN IV UNIT AJAMU I harus bertanggung jawab dalam penggunaan biaya perawatan ,diduga anggaran perawatan perkebunan dikantongi para pimpinan PTPN IV AJAMU I, hingga tanaman kelapa sawit di perkebunan PTPN IV UNIT AJAMU I memprihatinkan,dan kondisi kebun Kelapa Sawit milik PTPN IV UNIT AJAMU I banyak terlihat dengan dedaunan menguning ,dan pokok sawit digenangi air yang terlihat di Afd I dan II tanggal 15 / 9/ 2021 yang lalu ,dan ditambah lagi pokok kelapa sawit hidup bersama dengan benalu /parasit hampir di setiap blok ditemukan.
Benalu ataupun parasit salah satu gulma perusak yang dapat menghambat pertumbuhan pokok kelapa sawit,dan juga dapat mempengaruhi hasil produksi perkebunan sawit, dan bukan hanya itu, benalu ataupun parasit dapat membunuh dan menyebabkan kematian pokok sawit yang ditumpanginya.
Sementara itu, Meneger Perkebunan PTPN IV UNIT AJAMU I, Denny Leonard Hutagalung ketika dikonfirmasi sepertinya tidak bersedia membalas pertanyaan yang dituliskan awak media ini dan tidak mengangkat teleponnya saat dihubungi padahal terdengar sedang aktif.
Terpisah, ketika di konfirmasi Agus R.V Lumban Tobing Meneger Distrik II tanggal 15 / /9/2021 juga mengabaikan konfirmasi ini ,dimana awak media ini memberikan informasi tentang banyak Parasit ataupun benalu tumbuh rindang berdampingan dengan pokok kelapa sawit di Perkebunan PTPN IV UNIT Ajamu I ,Agus R .V Lumban Tobing ,Selaku Meneger Distrik Langsung blokir Wattsapp awak media ini, sangat disayangkan perilaku sekelas Meneger di Perkebunan PTPN tidak ambil pusing dengan informasi benalu ataupun parasit banyak tumbuh di PTPN IV UNIT Ajamu I,dan niat awak media ini ingin menjelaskan kalau lahan di adfdeling I dan II , ditemukan di beberapa blok Pokok kelapa sawit dengan keadaan lahan tersebut digenangi air ,yang mengakibatkan Pokok sawit tersebut gagal reproduksi.
( Marhite Rajagukguk).
( Marhite Rajagukguk).