Kegiatan ini bekerjasama dengan Praktisi Pertanian dan Perkebunan, dimana vanili merupakan merupakan salah satu komoditi yang diminati. Hal ini dikarenakan media tanamnya tidak membutuhkan tempat yang luas. Vanili dapat ditanam dimana saja, hal tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan budidaya vanili.
Kasubdit Masyarakat Perkotaan Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN, Sefi Donayanti, S.Kom.,M.Si. Menurut nya, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari tugas dan fungsi Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, khususnya Direktorat Pemberdayaan Alternatif untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat di wilayah rawan narkoba.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan masyarakat tersebut mempunyai keterampilan dan kemandirian dalam segi ekonomi yang akan berdampak adanya perubahan dari kawasan rawan narkoba menjadi kawasan aman dalam mewujudkan kawasan BERSINAR (Bersih Narkoba),” ujarnya.
Praktisi Pertanian dan Perkebunan, Ir. Franky Tanot, menyampaikan bahwa palatihan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah khususnya BNN untuk memberdayakan masyarakat. Ia juga merasa bahwa budidaya tanaman ini sangat menjanjikan bagi masyarakat.
“kami bersama BNN memberikan pelatihan tentang tata cara bertani vanili dan bagaimana cara menghasilkan vanili yang berkualitas agar memiliki nilai jual yang tinggi”, pungkasnya.
Selama kegiatan berlangsung, Franky memberi paparan dan tata cara penanaman vanili kepada 50 peserta. Semua alat dan bahan yang dibutuhkan seperti bibit, pupuk, polybag, dan hormon diberikan secara cuma-cuma sebanyak 50 paket untuk kemudian dibagikan kepada warga yang menjadi peserta.
Para peserta terlihat antusias dengan kegiatan ini. Tak kurang dari 50 peserta yang menghadiri kegiatan dan banyaknya pertanyaan yang diajukan merepresentasikan semangat mereka untuk melakukan penanaman bibit yang diberikan. Selama proses budi daya berlangsung, BNN akan mengontrol perkembangannya melalui para pendamping yang ditunjuk untuk mengawal program tersebut. (FNY)
(BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI)
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan masyarakat tersebut mempunyai keterampilan dan kemandirian dalam segi ekonomi yang akan berdampak adanya perubahan dari kawasan rawan narkoba menjadi kawasan aman dalam mewujudkan kawasan BERSINAR (Bersih Narkoba),” ujarnya.
Praktisi Pertanian dan Perkebunan, Ir. Franky Tanot, menyampaikan bahwa palatihan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah khususnya BNN untuk memberdayakan masyarakat. Ia juga merasa bahwa budidaya tanaman ini sangat menjanjikan bagi masyarakat.
“kami bersama BNN memberikan pelatihan tentang tata cara bertani vanili dan bagaimana cara menghasilkan vanili yang berkualitas agar memiliki nilai jual yang tinggi”, pungkasnya.
Selama kegiatan berlangsung, Franky memberi paparan dan tata cara penanaman vanili kepada 50 peserta. Semua alat dan bahan yang dibutuhkan seperti bibit, pupuk, polybag, dan hormon diberikan secara cuma-cuma sebanyak 50 paket untuk kemudian dibagikan kepada warga yang menjadi peserta.
Para peserta terlihat antusias dengan kegiatan ini. Tak kurang dari 50 peserta yang menghadiri kegiatan dan banyaknya pertanyaan yang diajukan merepresentasikan semangat mereka untuk melakukan penanaman bibit yang diberikan. Selama proses budi daya berlangsung, BNN akan mengontrol perkembangannya melalui para pendamping yang ditunjuk untuk mengawal program tersebut. (FNY)
(BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI)