Pasangan suami istri tersebut bertanya kepada petugas di bandara sultan thaha "masih ada pak vaksin pertama?...", tanyanya.
Lalu petugas langsng menjawab "masih pak", jawabnya.
Pasangan suami istri bertanya, bagai mana pak caranya?...
Jawab sang petugas "coba kamu lihat link di papan depan", ujarnya.
Suami istri pun melihat ada link yang tertera, dan dari situ pasangan suami istri bertanya lagi ke petugas "pak kok gak bisa", tanyanya, tapi petugas tidak merespon pertanyaan tersebut.
Lalu petugas yang bagian vaksin melaporkan kepada petugas keamanan bandara, dan tidak tau kenapa petugas bandara langsung arogan kepada pasangan suami istri tersebut.
Pasangan suami istri, dan sang suami sebagai wartawan dari salah satu media online, meminta penjelasan kenapa daftar melalui online juga gak bisa.
Bukannya mendapat jawaban tapi malahan langsung di interogasi oleh oknum petugas bandara, dan disitu bahasa dari mereka juga tidak mengenakan.
Dengan mendapatkan perlakuan tidak mengenakan oleh oknum petugas bandara, Lalu sang suami mengeluarkan kartu wartawan dan lalu lakukan peliputan acara tersebut, petugas langsung berbicara kasar kepada awak media.
Dan Wartawan langsung dibawa oleh pihak petugas, dia bilang mau dibawa ke pos tetapi hanya dibawa ke kursi yang sepi pengunjung vaksin, disitulah pihak petugas langsung berbicara tidak sesuai dengan tugasnya.
Petugas bilang tidak ada guna dari KTA salah satu media online, lalu petugas yang bernama Seno juga menunjukkan jari kepada wartawan, dengan kata-kata dari pihak petugas mengatakan dengan ancaman "kubantai kau".
Dengan ancaman dari petugas bandara yang bernama Seno, akan dilaporkan ke aparat Kepolisian. (Sumber ,M.S)
