Bandar Khalipah, Wartapembaruan.co.id -- Database Pahlawan dan Pejuang dalam meraih maupun mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya di wilayah Medan Area Timur, harus kita lengkapi lagi, mengingat masa perjuangan laskar rakyat pada masa lalu cukup panjang, sehingga mungkin masih ada pelaku sejarah yang belum masuk dalam catatan.
'Hal ini merupakan salah satu yang harus anak-anakku masukkan dalam daftar RTL, Rencana Tindak Lanjut dari diskusi kita hari ini. Sudah pernah kami lakukan, namun belum tuntas. Masih penting kita telusuri data dan faktanya ke seluruh wilayah front perjuangan Medan Area Timur, jika kita tetap komitmen melestarikan sejarah perjuangan bangsa", ungkap Ahmad Basyuni Lubis dalam diskusi bertajuk Tapak Tilas Sejarah Perjuangan Medan Area Timur yang digelar Komunitas Tembung Kreatif di Masjid Al Hasaniyah Jalan M. Yacub Lubis desa Bandar Khalipah Kec Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu (22/08/2021).
"Mungkin ada pelaku perjuangan yang gugur di medan perang, namun belum diusulkan sebagai Pahlawan, dan mungkin ada Pejuang, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, yang layak dikukuhkan sebagai Veteran Pejuang, namun belum pernah diusulkan kepada Pemerintah,' imbuh Basyuni yang bertindak sebagai narasumber diskusi.
Sehingga, sambung Basyuni, semua orang yang terlibat dalam perjuangan, baik pra maupun pasca kemerdekaan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, mempunyai kesempatan yang sama untuk dihormati dan dikenang pengorbanan mereka dari masa ke masa.
"Saya dapat informasi dari Muallim M. Syafii Umar Lubis, dulu di sungai kita ini ada dua tangkahan berdarah (tepian sungai.red) tempat pembantaian laskar rakyat yang tertangkap penjajah maupun antek-anteknya. Namanya tangkahan Bandung di wilayah desa Bandar Khalipah, dan tangkahan Surabaya di wilayah desa Tembung. Artinya, mungkin cukup banyak pejuang yang gugur dan jenazahnya di buang ke sungai Denai ini. Tidak hanya Atuk saya, Tuan Guru H. Abdus Syukur Lubis saja yang dibantai, kemudian jenazahnya dicampakkan ke sungai, hingga tidak berpusara sampai sekarang," tutur Basyuni.
Tugu Juang
Basyuni memaparkan catatan sejarah pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, termasuk catatan mengenai Tugu Juang Medan Area Timur yang sampai sekarang berada di halaman SD Negeri 101767 Tembung dan sejarah Makan Pahlawan yang berada di kompleks perkuburan keluarga Al Hasaniyah di belakang Masjid Al Hasaniyah.
"Tugu Juang itu dibangun Pemerintah, salah satu kepentingannya, untuk memperkenalkan 20 orang Pahlawan Penegak Kemerdekaan RI kepada generasi bangsa. Pahlawan asal kecamatan Percut Sei Tuan, yang bagaimana pun mesti diketahui warga Percut Sei Tuan khususnya. Makanya tugu itu dibangun di pinggir jalan besar Tembung, di halaman sekolah dan sangat dekat dengan kantor Camat," jelasnya.
20 orang Pahlawan tersebut adalah almarhum M.Yacub Lubis, Komandan Batalion Napindo, M. Jamil Lubis, Abdullah Lubis, M. Yahya Lubis dan Abdul Azis Manan dari Tembung. Jumlahnya ada 5 orang Pahlawan.
Selanjutnya 7 orang Pahlawan dari desa Bandar Khalipah, Lukman Lubis, Mansyurdin Nasution, Anwar Nasution, Tuan Guru H. Abdus Syukur Lubis, M. Ramli Manan dan Bustaman.
Pahlawan dari desa Bandar Klippa 3 orang, yaitu Sujono, Amat Mukri dan Sugimin.
Pahlawan dari desa Bandar Setia 2 orang, yaitu Tumbar dan Kasan Winangun. Dari desa Percut 2 orang yaitu Yusuf Suparman dan Yusuf Jinten.
"Satu Pahlawan lagi merupakan Laskar rakyat Napindo Medan Utara berasal dari Pulau Berayan Medan bernama Sosro, namun gugur di wilayah pertempuran Medan Area Timur,' jelas Basyuni.
Menurut Basyuni Tugu Juang tersebut kondisinya hingga sekarang cukup memprihatinkan karena tidak dirawat.
"Kita nggak ngerti kenapa itu bisa luput dari perhatian Pemerintah. Atau kalau pertimbangannya karena lokasinya tidak memungkinkan lagi dipertahankan di halaman SD Negeri itu, sebaiknya kita dorong Pemkab Deli Serdang agar mendirikan tugu baru di lokasi lain. Dan kami mengusulkan agar Pemerintah bisa mendirikan Gedung Juang dan Museum Medan Area Timur. Catatan tentang Pahlawan dan semua Veteran dan Pejuang yang ada di wilayah Front Perjuangan Medan Area Timur ditulis di tugu baru atau gedung juang yang akan dibangun itu. Inventarisasi semua peninggalan sejarah untuk ditempatkan di museum," ungkap Basyuni yang mendapat respon positif dari Al Ustadz Darwis, anggota DPRD Deli Serdang Fraksi PKS yang turut hadir dalam acara diskusi.
*Makam Pahlawan*
Basyuni menginformasikan, di kompleks Pemakaman Keluarga Al Hasaniyah dimakamkan dua orang Pahlawan, yaitu Lukman Lubis dan Mansyurdin Nasution.
"Sebelumnya, ada tiga Pahlawan yang dimakam di sini. Satu lagi, Pahlawan Hasan Arifin. Nah oleh Pemerintah, pernah difasilitasi untuk dipindahkan makamnya di Taman Makan Pahlawan Jalan SM Raja Medan. Namun yang mendapat persetujuan keluarga atau ahli waris hanya Pahlawan Hasan Arifin. Sedangkan dua Pahlawan lagi, tidak diizinkan keluarga, dengan alasan supaya bisa sering diziarahi keluarga. Alasan ini sangat dimaklumi Pemerintah Provinsi Sumut ketika itu, sehingga diagendakan acara ziarah makam dan tabur bunga di pinggir sungai pada setiap memperingati Hari Pahlawan 10 November," sebut Basyuni.
Penanggung jawab agenda ziarah makam Pahlawan dan tabur bunga, lanjut Basyuni, diserahkan kepada Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan.
"Namun sayangnya, agenda ziarah dan tabur bunga pernah dialihkan Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan kepada Pemerintah Desa Bandar Khalipah, dan pembiayaannya dilakukan secara swadaya masyarakat. Dan... dialihkan waktunya menjadi setiap malam 17 Agustus. Istilah yang dipakai, Malam Renungan Suci dan Apel Kehormatan,. Tapi setelah kita protes ke kecamatan, akhirnya kembali menjadi agenda Kecamatan, dengan Inspektur Upacara Danramil 013 Percut Sei Tuan, sampai sekarang" ungkapnya.
Sebelum menggelar diskusi, anak-anak muda yang dihimpun dalam wadah Tembung Kreatif yang dimotori Muhammad Rafif Difa ini melakukan peninjauan ke Tugu Juang di halaman SD Negeri 101767 Tembung, selanjutnya ditutup dengan acara ziarah di Makam Pahlawan Lukman Lubis dan Masyurdin Nasution.(Rel)
Trending Now
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membuka penyelidikan terhadap 20 proyek besar di PT PLN (P...
-
Pagar Alam, Wartapembaruan.co.id ~ KOMJEN POL (Purn) Susno Duadji, S.H, M.Sc hadiri pengajian di rumah bengkel di Tanjung cermin Pagar Alam...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Seperti halnya pribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan" mengajarkan kita untuk selalu mempersiapkan se...
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Kuasa hukum Theresia Handayani, Anrico Pasaribu, ST., SH., dan Danyel Simamora, SH., dari kantor hukum Anri...
-
Bungo, Wartapembaruan.co.id - Kodim 0416/Bute Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, secara sederhana bersama Ustadz Saridam, S. ...