Pada upacara tersebut, presiden Joko Widodo memakai baju adat Tanah Bumbu, Kalimatan Selatan, diikuti oleh anggota upacara yang lain dengan memakai berbagai variasi baju daerah nusantara.
Dalam penyampaian amanatnya, presiden menuturkan kekhawatirannya akan kondisi indonesia di era global ini. Melekat eratnya nilai pancasila di kehidupan masyarakat, tidak serta-merta menghilangkan perbedaan dan permasalahan di negeri ini.
Presiden menambahkan, bahwa perkembangan teknologi dan kemudahan penyebaran dan penggunaan informasi saat ini, wajib dibarengi dengan pemikiran yang bijak dan rasa tanggung jawab. Sebab kemudahan publikasi informasi saat ini, maka semakin mudah pula bagi beberapa oknum tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan pemikiran radikal untuk menjangkau leboh banyak korban.
“saat ini kita sudah masuk di zaman revolusi 4.0, dengan kemutakhiran teknologi yang kita miliki saat ini bisa menjadi tombak atau malah menjadi bumerang bagi kita, maka kita harus bijak dalam mencerna informasi yang kita terima dan cermat dalam memvalidasi informasi yang kita dapat” ujarnya.
Wakil bupati Gayo Lues, H. Said Sani yang turut mengikuti peringatan tersebut secara daring, menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat Gayo Lues untuk mengisi hari lahir pancasila ini dengan kegiatan positif, meningkatkan produktivitas serta terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. (***)
