Lobang yang diperkirakan berdiameter 8 cm itu, diduga sengaja digali oleh napi sebagai 'bunker' tempat menyimpan dan menyembunyikan barang terlarang.
Kepala Rutan Perempuan Kelas II A Medan Ema Puspita Bc.IP, S.Pd, MH mengungkapkan,
"bunker" itu ditemukan sekitar pukul 09.30 Wib, ketika ia sedang melakukan kontrol bersama Ka KPR dan TIm Satops.
Saat mengontrol regu pengamanan melakukan sidak berkala, di salah satu kamar berpenghuni 20 warga binaan, Karutan menemukan sebuah lubang bulat yang berkedalamanan 15 cm di lantai sudut tembok kamar
" Ketika kita chek fisiknya, lobang itu merupakan lobang yang baru di gali, sebab pecahan semen bekas galiannya masih menumpuk di sekitarnya," jelasnya.
Karutan Perempuan lantas memerintahkan penutupan lobang dengan adukan semen, sekaligus menginterogasi ke 20 napi guna mencari tau pelaku penggaliannya.
Ema Puspita menandaskan, itulah sasaran dilakukannya sidak kamar hunian secara berkala, selain sebagai upaya pencegahan masuknya Halinar (HP, Pungli dan Narkoba) juga untuk mendeteksi dini segala aktivitas warga binaan yang dapat menganggu ketertiban dan kekondusifan di Rutan Perempuan Medan. (AVID)
