Dikonfirmasi saat menyerahkan Gitar Akustik pesanan dari Rutan Kelas I Tangerang, Selasa (06/04), Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung mengaku bahwa produk gitar yang diserahkan adalah buah hasil pembinaan warga binaannya. Lantas ia mengaku bahwa produk tersebut merupakan produk unggulan dari Lapas Rangkasbitung.
"Alhamdulillah Lapas rangkasbitung tekah menghasilkan beberapa produk hasil WBP diantaranya Gitar akustik, telur hasil sentra budidaya leternakan ayam petelur, cabai hasil budidaya pertanian, masker dari hasil pembinaan menjahit, kerajinan tempat tisu dan lainnnya. Untuk gitar ini telah dipesan oleh masyarakat dan sudah beberapa daerah yang sudah membelinya jadi kebanggan produk kita" Kata Budi sapaan akrabnya.
Kalapas menambahkan bahwa hasil karya produk diatas menunjukan bahwa narapidana didalam lapas memiliki segudang kegiatan positif dalam kerangka pembinaan.
"Ya kita liat potensi, selama ini mereka (WBP) dengan binaan petugas tampak menghasilkan karya karya yang mampu berkontribusi bagi penerimaan negara melalui PNBP, artinya ini buah kerjasama dan hasil pembinaan, dan potensi pasarnya pun sudah jelas. Ini kami terimakasih kepada seluruh UPT di banten yang telah memesan produk kami, terutama gitar akustik ini, langkah ini tentu sejalan dengan edaran direktorat jenderal pemasyarakatan agar seluruh UPT dan petugas menggelorakan cinta produk dalam Lapas, semoga ini bisa menjadi kebangkita Pemasyarakatan" Harap Kalapas Rangkasbitung
Senada dengan Kalapas Rangkasbitung, Kepala Rutan Kelas I Tangerang membenarkan pihaknya memesan gitar langsung dari Lapas Rangkasbitung.
"Kita pesan dan sudah diterima tadi, sudah diberikan testimoni juga. Kami rasa gitarnya bagus dan berkualitas, sudah setaralah dengan produk sama diluaran sana. Tentu ini adalah semangat kita untuk sama-sama menggelorakan gerakan ini, kami mendukung langkah Lapas Rangkasbitung dan Edaran dari pimpinan" Pungkas Bang Fonik sapaan akrabnya.
