Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Juru Bicara Menteri Komunikasi dan Informatika (Jubir Menkominfo) Dedy Permadi, mengungkapkan, Apabila masyarakat dapat mewujudkan ruang digital yang bersih, dipastikan akan berpengaruh positif terhadap pola pikir dalam mendukung penyelenggaraan vaksinasi nasional COVID-19 yang tengah dilakukan pemerintah saat ini.
"Mohon memberikan partisipasi aktif terkait dengan arus informasi vaksin ini. Kami harapkan bisa bersama-sama menghadirkan ruang digital yang bersih dan sehat," ungkap Dedy Permadi pada Webinar Vaksin Untuk Negeri, di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Menurut Dedy, ruang digital yang bersih dapat membuat masyarakat mendukung program vaksinasi. Ada indikasi penerimaan publik terhadap vaksin semakin meningkat dari waktu ke waktu ketika ruang digital dalam negeri bersih dan sehat. Dengan konsisten ruang digital bersih dan sehat, maka akan berpotensi juga membuat wabah global yang merebak di dalam negeri berlalu.
"Salah satu cara utama untuk kita segera keluar dari pandemi COVID-19. Kalau tidak ada vaksin kita makin lama lagi berlama-lama dengan virus berbahaya ini," ujar Dedy.
"Hal itu dibutuhkan demi, memerangi ancaman dari informasi yang tidak benar (hoaks) yang rawan menyerang masyarakat di ruang digital," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), informasi tersebut beredar di aplikasi Facebook dengan jumlah sebaran mencapai 2117 hoaks, Twitter sebanyak 496 hoaks, YouTube jumlah sebaran mencapai 49 hoaks, dan Instagram sebanyak 24 hoaks. "Total 2686 hoaks itu dan sebanyak 2348 sudah dilakukan take down," tuturnya.
Terkait hal itu, lanjut Dedy, pemerintah telah menyediakan beragam jenis kanal komunikasi, sebagai rujukan masyarakat dalam memperoleh informasi benar terkait penanganan wabah global COVID-19. Dengan begitu, masyarakat bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi tersebut menggunakan gawai yang dimilikinya.
"Pemerintah sudah disediakan untuk masyarakat. Jadi kalau masyarakat ingin mendapatkan informasi informasi terpercaya maka datanglah ke kanal-kanal tersebut," imbuhnya.
Kanal yang disediakan antara lain website resmi Komite Penanganan COVID dan Pemilihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan situs lawancovid.go.id. Lalu ada website yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan yang dapat dirujuk sebagai sumber informasi terkait pandemi.
Pemerintah juga telah menyediakan fasilitas chatbot yang dimiliki oleh pemerintah, sehingga masyarakat mengetahui berbagai informasi yang ada. Melalui aplikasi WhatsApp yang dapat diakses oleh masyarakat sewaktu-waktu.
Ada juga call center 119 yang tidak dikenakan biaya dengan tujuan melayani setiap pertanyaan masyarakat terkait wabah global tersebut. Dari Medium seperti Billboard dan sosialisasi juga dilakukan oleh pemerintah. "Terakhir, pemerintah juga membuat akun di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twiiter, dan Tik-Tok," pungkas Dedy Permadi. (Azwar).
Trending Now
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membuka penyelidikan terhadap 20 proyek besar di PT PLN (P...
-
Pagar Alam, Wartapembaruan.co.id ~ KOMJEN POL (Purn) Susno Duadji, S.H, M.Sc hadiri pengajian di rumah bengkel di Tanjung cermin Pagar Alam...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Seperti halnya pribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan" mengajarkan kita untuk selalu mempersiapkan se...
-
Palu, Wartapembaruan.co.id – Ketua Umum DPP Pelita Prabu, Tommy, bersama jajaran pengurus dan perwakilan BRP juga Ketua Umum Prabu Center 0...
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) resmi memulai konstruksi sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (J...