BANDA ACEH, Wartapembaruan.co.id - Pemerintah Provinsi Aceh menggelar dialog untuk membahas isu-isu terkini di Aceh yang berlokasi di Gedung Kesbangpol Aceh dan mengundang perwakilan stakeholder, Selasa (30/03/2021).
Dialog itu sengaja digelar dalam rangka meminta masukan seluruh pihak tentang arah kebijakan Pemerintah Provinsi Aceh dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Perwakilan pemuda, Sulthan Alfaraby, dalam orasinya menyampaikan beberapa poin untuk membenahi roda pemerintahan di Aceh untuk masa yang akan datang.
"Pertama, saya ingin sampaikan bahwa Aceh hari ini masuk kategori miskin, bukan semata karena faktor historis (konflik dan tsunami). Karena Aceh sudah sejak dulu digelontorkan dana Otonomi Khusus. Harusnya, Aceh bisa lebih maju dari daerah lain, bukan malah sebaliknya. Jadi, jangan kaitkan dengan historis, tapi ini persoalan kebijakan-kebijakan yang implementasinya kurang kongkrit," ujarnya.
Kemudian, Sulthan Alfaraby sontak 'menyemprot' kepala dinas dengan pernyataan bahwa yang bersangkutan harus dicopot jika tidak menjalankan amanah dengan baik.
"Kedua, selain itu kita dari pemuda menuntut agar Pemerintah Aceh atau Gubernur segera mencopot kepala dinas jika kerjanya main-main! Hal ini tentunya lebih baik ketimbang mereka terus dipertahankan. Aceh harus dibenahi mulai dari akar-akarnya. Selanjutnya, pemetaan kemiskinan juga penting, hal ini demi mengetahui daerah mana saja yang perlu dibangun secara fokus," tambahnya.
Pemuda asal Aceh Barat itu juga membantah bahwa jika angka kemiskinan tinggi disebabkan oleh masyarakat yang mengonsumsi rokok.
"Hari ini jangan salahkan rokok, itu kan lucu! Harusnya yang disalahkan itu jika ada perbuatan korupsi, tata kelola pemerintahan maupun anggaran. Kan, itu salah satu penyumbang terbesar yang nantinya akan menyebabkan Aceh menjadi miskin. Coba lihat di Aceh Barat, kemarin ada yang terjatuh dari jembatan gantung. Aceh dengan dana yang berlimpah harusnya tidak lagi seperti itu," terangnya.
Sulthan Alfaraby dalam penutupannya menyarankan kepada eksekutif dan legislatif untuk fokus mengentaskan kemiskinan, bukan malah menyalahkan hal-hal lain yang dianggap kurang tepat.
"Ketiga, kita minta kepada eksekutif dan legislatif agar fokus kepada pengentasan kemiskinan. Jangan salahkan hal-hal yang tidak penting, tapi bagaimana saat sekarang ini kita bisa bangkit dari keterpururkan. Pemerintah Aceh juga harus menyediakan lowongan kerja dengan seleksi yang adil, tidak pilih kasih, dan fokus memberdayakan potensi anak muda maupun masyarakat umum agar pengangguran bisa dibenahi," tutupnya.
Trending Now
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membuka penyelidikan terhadap 20 proyek besar di PT PLN (P...
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id – Belasan ruko dan kedai di sepanjang Jalan Cakung, Jakarta Timur atau tepatnya sisi tol timur Pulo Gebang, d...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Ketua Umum KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan memimpin langsung Rapat Koordinasi persiapan Rapat Kerja Provinsi...
-
Bungo, Wartapembaruan.co.id - Kodim 0416/Bute Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, secara sederhana bersama Ustadz Saridam, S. ...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Seperti halnya pribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan" mengajarkan kita untuk selalu mempersiapkan se...