JAKARTA, Wartapembaruan.co.id - Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute Antonius Benny Susetyo menanggapi pernyataan pendiri Partai Ummat Amien Rais yang menghembus wacana masa jabatan presiden tiga periode.
Menurut Benny, wacana masa jabatan presiden tiga periode itu hanya ilusi.
“Wacana itu (masa jabatan presiden tiga periode, red) hanya ilusi. Tidak ada dasar konsitusi dan dukungan kekuatan politik,” ucap Benny dalam diskusi “Menyoal Wacana Masa Presiden Tiga Periode” di Kantor Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Benny menilai masa jabatan presiden tiga periode itu sekadar wacana di ruang publik tetapi sulit diwujudkan karena tidak ada dasarnya dalam konsitusi.
Benny pun menilai wacana yang dihembuskan Amien Rais sekadar mencari pangung dalam demokrasi
“Itu sekadar mendapatkan perhatian publik karena wacana tiga periode presiden akan susah mendapatkan basis dukungan,” ujar Benny.
Benny menambahkan wacana masa jabatan presiden tiga periode itu sulit terwujud. Pasalnya, secara kalkulasi politik tidak mendapat dukungan publik maupun partai politik untuk melakukan amendemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau UUD 1945/.
“Oleh karena itu, masa jabatan presiden tiga periode sekadar utopis belaka,” ujar Benny.
Di tempat yang sama, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyerahkan kepada MPR RI untuk menanggapi wacana tentang masa jabatan presiden tiga periode.
“Ya, tergantung MPR RI bagaimana menangkap isu itu (masa jabatan presiden tiga periode, red),” ujar Petrus.
Petrus menyebut pernyataan Presiden Jokowi bahwa tidak mau tiga periode itu bukan berarti menolak keputusan MPR jika nantinya mengubah UUD 1945 terkait masa jabatan presiden.
“Sepanjangan ini masih wacana, tidak masalah. Kita negara hukum, jika jabatan presiden itu diubah oleh MPR menjadi tiga periode itu, kehendak rakyat,” kata Petrus yang juga Advokat Peradi ini.(*)