Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Bantuan Presiden (banpres) BPUM atau bantuan langsung tunai (LBT) kepada pelaku usaha mikro akhirnya dirasakan oleh warga Rusun Vinus Elok, Jakarta Timur.
Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI (KemenkopUKM) mengeluarkan bantuan senilai 2.4 juta dengan tujuan agar pelaku UMKM dapat menjalankan usaha di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Rolah warga rusun vinus blok A menceritakan bahwa warga akhirnya mendapatkan bantuan setelah sebelumnya berupaya datang ke istana pada 13 Juli 2020 silam.
"Saya tersentuh untuk membantu pedagang keliling, pedagang yang tidak tersentuh, dan bertemulah dengan Koperasi Seknas Sejahtera di bawah kepepimpinan Ditje," paparnya, saat ditemui di Rusun Vinus Elok, Senin (22/2/21).
Kemudian, Rolah bersama rekan-rekannya menghimbau para pedagang disekitarnya yang benar-benar tidak tersentuh bantuan serta tidak memiliki SKU, untuk mengajukan bantuna senilai 2.4 juta yang kemudian diakomodasi oleh Koperasi Seknas Sejahtera.
"Jadi dengan bantuan ini sangat membantu masyarakat, jadi merasa terbantu apalgi dengan adanya covid-19 seperti ini apalagi pendapatan sangat turun ditambah suami tidak bekerja," ungkap wanita yang sudah kurang lebih 10 tahun tinggal di Rusun Vinus Elok ini.
Dia menambahkan, "saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan ketua koperasi telah membantu warga-warga ini mendapatkan bantuan 2.4 juta tanpa ada pengurangan sedikit pun pencairannya dr bank BRI." Mimi, salah satu pedagang mengungkapkan bahwa baru pertama kali mendapatkan bantuan dari pemerintah sejak ada program UMKM. "Baru sekali ini mendaptakn untuk tambahan modal," katanya.
"Saya ucapkan terima kasih untuk pak Jokowi dan bu ketua koperasi bu Ditje yang sudah membantu, hingga bisa berjualan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua koperasi Seknas Sejahtera, Ditje menjelaskan bahwa yang termasuk anggota ada dua yakni koperasi tetap yang memiliki hak dan kewajiban.
"UMKM ini masih kategori tidak tetap karena masih anggota binaan," terangnya.
"Mereka masih kami tuntun masih kami bantu usahanya di mana kedepannya ada peningkatan dan lebih kesejahteraan dari saat ini," tambahnya.
Terkait upaya di rusun, Ditje mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kepedulian agar bantuan presiden lebih produktif.
"Mereka tidak tahu caranya akhirnya di bimbing teman-teman kami, akhirnya data mereka bisa masuk ke kami dan kami yang mengurusnya secara kolektif, kalau masyarakat aturannya mengajukan sendiri boleh saja, namun kalau mereka tidak tau infonya dari mana mengajukan," papar Ditje.
Selanjutnya, kata Ditje, para pedagang tersebut berharap mendapat bimbingan dari koperasi secara berkelanjutan.
"Secara hubungan emosional dan jika kami data base kami simpan dan untuk kedepan untuk pendampingan tidak ada identitas sulit juga mana yang bukan. Jadi yang kami bina diterbitkan kartu binaan dari koperasi, jadi kedepan kalau ada kegiatan dari kementerian, untuk manajemen usaha kami bisa bantu seminar, pelatihan, pameran, link pasar, jadi masih ada manfaat jika mereka rasakan apabila bergabung dengan kami sebagai binaan," tandasnya.