Penyerangan Misionaris di Papua, Awal dari Lenyapnya Perjuangan KKB
warta pembaruan
10 Januari 2021 | 8:35 PM WIB
Last Updated
2021-01-10T13:35:50Z
PAPUA, (10/1/2021) -Akademisi dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, Marinus Yaung mengecam penyerangan terhadap pesawat jenis twin otter milik Mission Aviation Fellowship (MAF), di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga, Intan Jaya pada 6 Januari lalu. Pesawat ini sering dipakai oleh para misionaris termasuk para pendeta untuk mengunjungi jemaat di kampung-kampung pedalaman.
Marinus juga mengatakan bahwa pesawat yang sengaja dibakar oleh kelompok Teroris OPM tersebut merupakan milik misionaris MAF yang mendedikasikan dirinya untuk mengajarkan agama di wilayah-wilayah terpencil di Papua.
“Apa mau mereka? Ini adalah perjuangan yang bodoh. Para misionaris adalah salah satu profesi yang dilindungi oleh hukum humaniter dan konvensi internasional PBB tentang perang. Jadi mereka harus dilindungi oleh kelompok yang berkonflik,” ujarnya, Jumat 8/1/21.
Marinus lantas mengecam dan mempertanyakan maksud dari kelompok separatis yang terlanjur melakukan penyerangan, bahkan ia sempat geram karena peristiwa tersebut seolah dibenarkan oleh Jaffrey Bomanak dan Sebby Sambom yang merupakan tokoh dari pihak TPNPB OPM.
“ini adalah catatan kelam dari kelompok biadab. Alasan apa TPNPB OPM menyerang misionaris? Tindakan bodoh sedang dipertontonkan, namun yang lebih bodoh adalah pembelaan dari Jeffrrey dan Sebby,” tuturnya.
Marinus yang kesal dengan pernyataan Sebby dan Jeffrey sebelumnya karena menganggap para misionaris adalah agen kapitalis. Disebutkannya hal tersebut hanya karena OPM ingin mengaburkan fakta dan mencoba menggiring opini pada hal yang hanya menguntungkan pihaknya sendiri.
“Ini memperlihatkan bahwa TPNPB OPM selalu ingin mengaburkan fakta untuk menguntungkan kelompoknya sendiri. Saya pastikan kalau ke depan tidak ada rakyat yang akan mepercayai setiap klaim dari kelompok separatis itu,”
Ditambahkan juga bahwa kelompok separatis yang telah melukai hati dan misi keagamaan para misionaris sebagai pertanda berakhirnya perjuangan yang dibawa oleh TPNPB OPM yang tidak pernah membawa kedamaian di Papua.(*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membuka penyelidikan terhadap 20 proyek besar di PT PLN (P...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Seperti halnya pribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan" mengajarkan kita untuk selalu mempersiapkan se...
-
Pagar Alam, Wartapembaruan.co.id ~ KOMJEN POL (Purn) Susno Duadji, S.H, M.Sc hadiri pengajian di rumah bengkel di Tanjung cermin Pagar Alam...
-
Palu, Wartapembaruan.co.id – Ketua Umum DPP Pelita Prabu, Tommy, bersama jajaran pengurus dan perwakilan BRP juga Ketua Umum Prabu Center 0...
-
Tanjungpinang: Wartapembaruan.co.id -- Terkait Perobohan Hotel Purajaya Beach Batam, Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) me...